Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Sabtu (10/8) besok, genap satu tahun memimpin ibu kota tanpa didampingi wakil.
Meskipun tidak terkendala dalam tugas, Anies mencurahkan isi hati soal badannya yang terpaksa harus dibagi dua karena jadwal rapat yang sangat padat.
Anies ditinggalkan sendiri oleh sang wakil, Sandiaga Uno, sejak Jumat, 10 Agustus 2018. Saat itu Sandiaga memutuskan untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Anies kemudian membeberkan kendalanya ketika harus memimpin Jakarta sendirian. Anies kesulitan dalam urusan protokoler. Sejatinya apabila Anies tidak bisa menghadiri rapat, maka wakil gubernurlah yang semestinya hadir.
Baca Juga: Bakal Jadikan Mobil Listrik Kendaraan Dinas, Anies Tunggu Harganya Murah
"Kegiatan protokoler itu tidak bisa diwakilkan kecuali kepada wagub," kata Anies di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (9/8/2019).
"Misal, pak wapres mengundang rapat, maka yang datang harus gubernur atau wakil gubernur," sambungnya.
Karena kursi wakil gubernur hingga saat ini masih kosong, mau tidak mau Anies bekerja lebih ekstra untuk dapat memenuhi undangan.
Ia juga sempat mengungkapkan soal tubuhnya yang mesti dibagi dua karena tidak ada yang bisa menggantikan dirinya selain wagub.
"Dari sisi pekerjaan, alhamdulillah tertangani karena ada manajemen. Tapi kalau badan, tubuh, cuma satu. Harus dibagi.”
Baca Juga: Anies Bakal Cabut Izin Pabrik yang Mencemari Lingkungan Lewat Cerobong Asap