Pemotor Lewat Trotoar Lebar Viral, Ferdinand Sindir DKI: Dibilangin Ngeyel

Jum'at, 09 Agustus 2019 | 06:10 WIB
Pemotor Lewat Trotoar Lebar Viral, Ferdinand Sindir DKI: Dibilangin Ngeyel
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen mengatakan, di kediaman Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Komplek Puri Cikeas, Bogor akan dipasang tenda. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir Pemda DKI Jakarta, setelah video pemotor melintas di trotoar yang lebar viral di Twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun @RehattaSoeward pada Kamis (8/8/2019), sebagai bukti aduan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dear Pak @aniesbaswedan @DKIJakarta @jokowi Jakarta enggak akan pernah bisa maju kalau hal kecil seperti ini dilanggar. Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan kendaraan," cuit akun tersebut.

Di video yang ia sertakan, kamera yang tampaknya dipegang oleh penumpang ojek online (ojol) merekam situasi di area trotoar, yang tak hanya sekali dilewati pengendara sepeda motor.

Baca Juga: Gerindra Semprot Ferdinand Soal Kedatangan Prabowo di Kongres V PDIP

Setelah di-mention, admin akun resmi Twitter Pemprov DKI Jakarta pun memberikan balasan.

Video pemotor melintas di trotoar - (Twitter/@RehattaSoeward)
Video pemotor melintas di trotoar - (Twitter/@RehattaSoeward)

"Kepada Yth. Dimohon agar turut menyertakan informasi lebih detail guna mempermudah SKPD yang bersangkutan untuk menindaklanjuti. Selengkapnya agar Ybs dapat menggunakan panduan berikut: *CRM*," kicau @DKI Jakarta, dilengkapi dengan gambar tata cara melapor.

Warganet lain pun menimpali balasan tersebut dengan aduan serupa. Ia menyampaikan komplain pada Pemprov DKI Jakarta atas ketidak nyamanan para pejalan kaki.

"OK saya coba ya. Dear admin, mohon disediakan area yang pantas bagi pejalan kaki di sepanjang Jalan Satrio, yang saat ini pelebaran trotoar, karena pejalan kaki harus berdempetan dengan motor/mobil di jalan raya. Nyawa saya cuma 1 lo, Min," tulis @PapahBen.

Akun Twitter @DKIJakarta kemudian menanggapi, "Kepada Yth @PapahBen. Terima kasih atas laporannya. Laporan anda sudah diproses melalui aplikasi CRM Pemprov DKI Jakarta dengan no. Laporan TW000018845. Silakan pantau terus prosesnya di laman https://pengaduanwarga.jakarta.go.id *CRM*."

Baca Juga: 16 Rute Ganjil-Genap di Jakarta, Ferdinand Demokrat: Kebijakan Pemalas

Respons Pemprov DKI Jakarta untuk keluhan soal trotoar - (Twitter/@DKIJakarta)
Respons Pemprov DKI Jakarta untuk keluhan soal trotoar - (Twitter/@DKIJakarta)

Keluhan warganet tentang trotoar itu rupanya mendapat perhatian dari Ferdinand Hutahaean. Melalui Twitter pula, ia mengungkapkan responsnya.

Ferdinand Hutahaean menilai, pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor adalah akibat dari pelebaran trotoar. Ia juga menambahkan sindiran pada cuitannya.

"Inilah dampak trotoar terlalu lebar (emoji tertawa -red) dibilangin ngeyel sih," kicau @FerdinandHaean2.

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean merasa tak senang dengan kebijakan Anies Baswedan untuk melebarkan trotoar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ia merasa kebijakan tersebut merampas badan jalan.

Cuitan Ferdinand Hutahaean - (Twitter/@FerdinandHaean2)
Cuitan Ferdinand Hutahaean - (Twitter/@FerdinandHaean2)

"Jakarta itu jalanannya macet, ruas jalan tak lagi ideal dengan jumlah kendaraan. Tapi kok bisa Pemda DKI merampas badan jalan untuk memperlebar trotoar hingga 3 meter lebih," tulisnya di Twitter, Jumat (19/7/2019).

Namun, Anies Baswedan membantah tudingan dari sejumlah orang bahwa trotoar di Jakarta terlalu lebar. Baginya, pejalan kaki adalah prioritas sebagai pengguna jalan.

Anies Baswedan juga menyebutkan, pelebaran trotoar memiliki lebih banyak manfaat positif dibandingkan melebarkan jalanan. Ia ingin agar masyarakat beralih menjadi pejalan kaki daripada membawa kendaraan pribadi.

"Alat transportasi yang kita semua Insya Allah miliki adalah kaki. Nah itu jalan untuk kaki harus dibangun, bukan saja jalan untuk roda," ujar Anies Baswedan di gedung DPRD, Senin (22/7/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI