DPR: Tak Masalah Enzo Keturunan Prancis Jadi Taruna Akmil

Rabu, 07 Agustus 2019 | 15:05 WIB
DPR: Tak Masalah Enzo Keturunan Prancis Jadi Taruna Akmil
Enzo Zenz Allie, Taruna Akmil TNI Keturunan Perancis. (dok TNI AD).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi I DPR RI tak mempermasalahkan Enzo Zenz Allie, warga negara Indonesia keturunan Prancis yang lolos menjadi taruna Akmil. Nama Enzo terkenal usai video wawancara bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggunakan bahasa Prancis beredar viral.

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, Enzo tak masalah masuk menjadi Akmil bila memang dirinya memenuhi persyaratan yang ada.

"Coba lihat syarat masuk Akmil terus cek apakah ada yang memenuhi syarat apa enggak. (Jika memenuhi) ya sudah," kata Abdul saat kepada wartawan, Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Enzo, Taruna Akmil Blasteran Perancis Masuk Pesantren saat Ayahnya Wafat

Abdul juga tak khawatir dengan nasionalisme yang dimiliki Enzo meski keturunan Prancis. Menurutnya nasionalisme Enzo justru bisa lebih ditingkatkan lagi jika memang semasa pendidikan dijalankan dengan baik.

"Tergantung selama pendidikan di Akmil. Jika selama pendidikan di Akmil baik dan nasionalismenya makin kuat ya gak masalah," katanya.

Diketahui, Enzo Zenz Allie viral setelah diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis. Enzo Zenz Allie adalah warga negara Indonesia keturunan Prancis.

Dia salah satu dari 596 calon taruna Akademi TNI dan 264 calon bhayangkara taruna Akpol yang mengikuti Pembukaan Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akmil Magelang, Selasa (6/8/2019).

Enzo merupakan anak dari Jean Paul Francois asal Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumetera Utara. Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia menyampaikan itu merupakan hal yang positif dan bagus.

Baca Juga: Taruna Akmil Keturunan Prancis Ini Jebolan Pesantren dan Jago Bahasa Arab

"Bapaknya orang Prancis, ibunya orang Sumatera Utara. Kemudian sejak bapaknya meninggal dia dibawa ibunya ke Indonesia dimasukkan pesantren. Ngajinya mungkin saya kalah dengan dia," katanya.

Ia menuturkan jadi ngajinya hebat, agamanya bagus, dan dia bisa menguasai empat bahasa, antara lain bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.

"Jelas sudah warga negara Indonesia, kalau tidak WNI tidak boleh masuk Akademi TNI. Dia WNI walaupun wajahnya bule," katanya.

Menyinggung kemampuan yang dimiliki Enzo, Aan Kurnia mengatakan yang jelas Akademi TNI mempunyai standar.

"Kalau standarnya tidak memenuhi jelas tidak masuk, jangankan dia, anak pejabat/jenderal saja banyak yang ingin masuk Akpol/Akademi TNI yang tidak memenuhi syarat ya tidak masuk, tetapi banyak juga anak petani, tukang bengkel, guru, banyak yang dari menengah ke bawah masuk karena memang bagus," katanya.

Menurut dia Enzo bukan WNI keturunan yang pertama masuk Akademi TNI, dulu juga ada di Angkatan Laut WNI keturunan Belanda, tetapi sekarang sudah pensiun.

REKOMENDASI

TERKINI