Suara.com - R, anak berusia lima tahun yang mengalami luka bakar 80 persen akibat dibakar ayah tirinya, Jumharyono di Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (6/8/2019) sudah menjalani operasi. Namun, korban belum sadarkan diri karena masih dalam pengaruh bius.
Ayah kandung R, Rumadi (39) mengatakan anak keduanya itu sudah menjalani operasi di RS Polri pada Selasa (6/8/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kemarin siang kami pindah ke RS Polri, langsung dioperasi, anak saya sempat tidak mau kalau tidak ditemani saya, jadi saya temani sampai masuk ruang operasi kemudian saya tinggal setelah dibius," kata Rumadi saat ditemui Suara.com di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2019).
Rumadi mengungkapkan, anak keduanya itu mengalami luka bakar hampir seluruh bagian belakang dari kepala hingga kaki.
Baca Juga: Balita R Dibakar Ayah Tiri, Sang Kakak Pernah Ikut Dianiaya Jumharyono
"Anak saya bagian kiri kanan wajahnya kena, bagian depan alhamdulillah tidak parah, badan hampir seluruhnya kena, perutnya saja yang tak terlalu parah, kaki kena semua, luar biasa anak saya masih bisa berjalan, tidak nangis, mungkin dia pas kejadian tengkurap," jelasnya.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RS Polri dr Yayok Witarto mengatakan, operasi pembersihan luka telah selesai dilakukan dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif.
"Kemarin sudah dilakukan tindakan operasi pembersihan luka saat ini sedang dirawat di ICU," kata dr Yayok.
Diketahui, R menjadi korban dalam peristiwa pembunuhan yang dilakukan Jumharyono usai pulang ke rumah kontrakannya di Jalan Dukuh V, RT 10 RW 5, Nomor 73 A, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019) dini hari.
Sepulang ke rumah, lelaki yang bekerja sebagai kuli pasar itu terlibat cekcok dengan sang istri, Khoiriah. Pemicu perselihan itu diduga karena Khoiriah menolak diajak berhubungan intim. Diduga, penolakan itu karena Jumharyono mengidap kelainan seksual, hiperseks.
Baca Juga: Bunuh Istri dan Bakar Anak, Jumharyono Ternyata Bukan Ayah Kandung Bayi R
Buntut dari ribut mulut itu, pelaku mulai naik pitam dan memukul istrinya dengan batu dan menusuknya dengan sebuah gunting hingga tewas.
Sehabis membunuh istri, Jumharyono yang diduga sudah gelap mata lalu membakar kontrakannya. Tak pelak, anak berinisial R turut menjadi korban.
Beruntung nyawa R berhasil diselamatkan warga setelah menangkap basah Jumharyono saat berusaha kabur.