Suara.com - Jumharyono, pelaku pembunuh istrinya, Khoiriah ternyata memang sering bertikai sebelum kejadian pembunuhan dan pembakaran anak tirinya, R (5) pada Selasa (6/8/2019) kemarin. Kakak dari R juga pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Rumadi, ayah kandung dari R mengaku memang sudah berpisah dengan Khoiriah sejak 2015. Pernikahan mereka menghasilkan dua anak dan hak asuh keduanya diberikan kepada Khoiriah.
Namun saat Khoiriah menikah lagi dengan Jumharyono, kedua anak tersebut kerap diperlakukan kasar oleh Jumharyono yang temperamental.
"Dia (Jumharyono) itu memang sering ribut sama mantan istri saya, macem-macem masalahnya," kata Rumadi saat ditemui Suara.com di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2019).
Baca Juga: Suami Bunuh Istri karena Tak Dikasih Password Ponsel, Tewas di Pelukan Anak
Dia bercerita, anak pertamanya berinisial P pernah ditampar Jumharyono sekitar dua tahun. Mendengar kabar penganiayaan itu, Rumadi mengaku langsung menjemput anaknya dan tinggal bersama dirinya.
"Pernah suatu waktu dia tabok putri pertama saya (P), dua tahunan lalu kalau enggak salah saya langsung tarik (P) buat ikut saya saja," jelasnya.
Sementar R, semenjak kejadian itu masih tinggal bersama ibu kandung, Khoiriah dan ayah tirinya, Jumharyono.
Rentetan KDRT itu terus berjalan hingga puncaknya terjadi pada Selasa (6/8/2019) kemarin saat Jumharyono pulang ke rumah kontrakan di Jalan Dukuh V, RT 10 RW 5, Nomor 73 A, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019) dini hari.
Sepulang ke rumah, lelaki yang bekerja sebagai kuli pasar itu terlibat cekcok dengan sang istri, Khoiriah. Pemicu perselihan itu diduga karena Khoiriah menolak diajak berhubungan intim. Diduga, penolakan itu karena Jumharyono mengidap kelainan seksual, hiperseks.
Baca Juga: Fakta Suami Bunuh Istri dan Bayi 40 Hari, Sakit Hati hingga Anak Diinjak
Buntut dari ribut mulut itu, pelaku mulai naik pitam dan memukul istrinya dengan batu dan menusuknya dengan sebuah gunting hingga tewas.