Suara.com - Taruna TNI Enzo Zenz Allie viral setelah diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis. Enzo Zenz Allie adalah warga negara Indonesia keturunan Prancis.
Namun, kekinian ada foto mirip Enzo kembali viral di jagad dunia maya terkait fotonya yang membawa bendera khilafah. Foto tersebut diunggah akun Twitter bernama @Dwiyana_DKM.
Akun tersebut mengunggah foto Enzo yang menggendong tas ransel serta bendera tersebut. Akun tersebut mengindikasikan jika Enzo sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Akun tersebut juga membubuhkan akun Twitter milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terkait unggahan tersebut.
Baca Juga: Pakai Baju Loreng Khas TNI, Ini Wajah Imut Enzo Zenz Allie saat Bocah
"Masih ingat Enzo Allie, remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI? Bersama ibunya HBA, anak ini terindikasi sebagai simpatisan HTI mendukung khilafah & anti pemerintah," cuitnya.
"Bagaimana ini Pak @TjahjantoHadi, @jokowi. Jangan sampai TNI memelihara anak Ular?" sambungnya.
Sementara itu, Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko turut buka suara atas unggahan tersebut. Melalui akun Twitternya @budimansudjatmiko, ia mengimbau untuk mengecek terlebih dahulu kebenaran foto tersebut.
"Perlu Cek & Ricek untuk keselamatan negara (jika dia spt yg dibilang di sini) & untuk menyelamatkan nama baik dirinya (jika info ini keliru). Terimakasih," tulis Budiman.
Seorang taruna TNI Enzo Zenz Allie ternyata mahir mengaji. Enzo juga jago 4 bahasa, Indonesia, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Baca Juga: Enzo, Taruna Akmil Blasteran Perancis Masuk Pesantren saat Ayahnya Wafat
Nama Enzo Zenz Allie viral setelah diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis. Enzo Zenz Allie adalah warga negara Indonesia keturunan Prancis.
Enzo merupakan anak dari Jean Paul Francois asal Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumetera Utara. Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia menyampaikan itu merupakan hal yang positif dan bagus.
Dia salah satu dari 596 calon taruna Akademi TNI dan 264 calon bhayangkara taruna Akpol yang mengikuti Pembukaan Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akmil Magelang, Selasa (6/8/2019).
"Bapaknya orang Prancis, ibunya orang Sumatera Utara. Kemudian sejak bapaknya meninggal dia dibawa ibunya ke Indonesia dimasukkan pesantren. Ngajinya mungkin saya kalah dengan dia," katanya.
Menyinggung kemampuan yang dimiliki Enzo, Aan Kurnia mengatakan yang jelas Akademi TNI mempunyai standar.
"Kalau standarnya tidak memenuhi jelas tidak masuk, jangankan dia, anak pejabat/jenderal saja banyak yang ingin masuk Akpol/Akademi TNI yang tidak memenuhi syarat ya tidak masuk. Tetapi banyak juga anak petani, tukang bengkel, guru, banyak yang dari menengah ke bawah masuk karena memang bagus," katanya.
Menurut dia Enzo bukan WNI keturunan yang pertama masuk Akademi TNI, dulu juga ada di Angkatan Laut WNI keturunan Belanda, tetapi sekarang sudah pensiun.
Dalam amanatnya Danjen Akademi TNI, menyampaikan Tahun 2019 adalah Tahun kelima pendidikan dasar Integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akpol di selenggarakan dalam satu wadah yang sama, guna terwujudnya sinergitas TNI dan Polri serta semangat integrasi pengabdian pada profesi masing-masing.
Pendidikan dasar Integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akpol Tahun 2019 akan dilaksanakan selama 3 bulan.