Suara.com - Seorang taruna TNI Enzo Zenz Allie sudah memiliki cita-cita jadi Tentara Nasional Indonesia sejak kecil. Warga Negara Indonesia keturunan Prancis yang jago 4 bahasa, Indonesia, Inggris, Prancis, dan Jerman itu waktu TK di Ecole Saint Joseph, sudah menggunakan baju loreng motif TNI saat acara carnaval di Cherbourg France.
Seperti diberitakan situs resmi TNI AD tniad.mil.id, Enzo lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Paris. Saat usia 13 tahun ia pindah ke Indonesia dan tinggal bersama ibunya.
“Sewaktu kecil ia ikut bersama ayahnya, Jeans Paul Francois Allie. Namun, setelah ayahnya meninggal, Enzo dibawa pulang oleh ibunya, dan melanjutkan sekolah di salah satu pesantren di Serang, Banten,” ujar Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto, Senin (5/8/2019).
Jenderal bintang dua itu menjelaskan, Enzo juga lancar mengaji Al-Quran.
Baca Juga: Ingin Jadi Kopassus, Bule Prancis Jadi Viral usai Diwawancarai Panglima TNI
Nama Enzo baru-baru ini viral setelah video yang memperlihatkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan wawancara dengan Enzo menggunakan bahasa Prancis beredar luas.
“Kemampuan bahasa memang tidak jadi persyaratan mutlak, namun menjadi nilai tambah bagi Catar dalam berkompetisi dengan yang lain. Termasuk Enzo, dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan Calon Prajurit Taruna (Capratar) karena nilai memenuhi syarat,” tegasnya.
Sementara itu, di hadapan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Enzo menyampaikan bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi prajurit Infanteri dan Kopassus.
Saat ditemui Kapenhumas Akmil Letkol Inf Zulnalendra, putra dari Siti Hajah Tilaria ini mengungkapkan dirinya bersyukur karena cita-citanya dari sejak kecil dapat tercapai.
"Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih (Mama) yang telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak," ujar Enzo.
Baca Juga: Melihat Ketangguhan Marinir TNI AL dan Amerika Saat Latihan Bersama
"Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP," Enzo menambahkan.
Secara terpisah, ibu kandung Enzo, Siti Hadiati Nahriah, mengatakan bahwa Enzo menjadi yatim setelah bapaknya meninggal karena mengalami serangan jantung.
“Peristiwa itu ketika kita masih tinggal di Voh, New Caledonia tahun 2012,” ujarnya.
Siti menerangkan, Enzo memiliki tiga orang saudara. Keberhasilan Enzo masuk menjadi taruna Akmil, kata Siti Hadiati, itu merupakan rizki dan berkah dari Allah SWT.
“Menjadi prajurit TNI merupakan cita-citanya semenjak kecil,” tegasnya.
Ketertarikan Enzo menjadi prajurit TNI dan Kopassus, menurut Siti Hadiati, itu ditunjukkan Enzo ketika kecil senang mengenakan baju tentara. Juga saat HUT TNI di Serang, Enzo sangat senang berfoto dengan anggota Kopassus.
“Enzo memacu diri mewujudkan cita-citanya dengan cara mengejar prestasi, di antaranya menjadi juara kedua lomba lari jarak 50 meter di Popda dan juara 1 lari jarak 400 meter dan 800 meter di Kejurkab,” kata Siti.
“Kemudian selama persiapan seleksi Catar, selain berlatih dengan pelatihnya, Enzo juga banyak dibina oleh Pak Jatmiko (Letkol Arh Jatmiko Dandim O503/JB),” lanjutnya.
Direncanakan, pendidikan Candradimuka bagi para Capratar Akademi TNI yang lulus seleksi ini akan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus sampai 30 Oktober 2019 di Akmil dan dibuka langsung oleh Danjen Akademi TNI, Laksdya TNI Aan Kurniawan.