Suara.com - Jumharyono (43), kuli Pasar Induk Kramat Jati sempat berpura-pura pingsan
tanpa busana sesuai membunuh istrinya Khoiriah dan membakar anaknya R yang masih berusia lima tahun. Bahkan Jumharyono sempat kencing di dalam celana ketika hendak ditangkap aparat kepolisian.
Hastuti (62), tetangga korban, mengaku sempat melihat Jumharyono keluar dari jendela dan mendadak pura-pura tak sadarkan diri. Saat itu, lelaki berusia 43 tahun itu keluar rumah dengan kondisi telanjang bulat.
"Dia enggak kabur, dia malah pura-pura pingsan di depan rumah tanpa busana cuma ditutupin pakai kain seprai. Mungkin dia takut kali digebukin warga. Akhirnya sama pak polisi diangkat ke mobil," kata Hastuti saat ditemui di Jalan Dukuh V, RT. 10 RW. 05, Nomor 73 A, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019).
Setelah itu, pelaku pun sempat terkencing-kencing ketika hendak dibawa ke rumah sakit oleh aparat kepolisian.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri karena Tak Dikasih Password Ponsel, Tewas di Pelukan Anak
"Dia di mobil ngompol malah kata Pak RW, saking takutnya dia ngompol. Pas dibawa ke rumah sakit takutnya ada apa-apa ternyata cuma pura-pura pura pingsan," kata Uswatun (39), warga lain.
Terkait kasus ini, polisi telah menangkap Jumharyono membunuh istrinya dan membakar bayinya sendiri. Peristiwa itu terjadi setelah Jumharyono terlibat cekcok mulut dengan sang istri. Khoiriah diduga tewas usai dipukul dengan batu dan ditusuk dengan menggunakan gunting.
Pemicu pembunuhan itu diduga karena Khoiriah menolak diajak berhubungan badan. Diduga, penolakan itu karena Jumharyono mengidap kelainan seksual, hiperseks.
Sehabis membunuh istri, Jumharyono yang diduga sudah gelap mata lalu membakar kontrakannya. Tak pelak, anak kandungnya berinisial R turut menjadi korban.
Beruntung nyawa R berhasil diselamatkan warga setelah menangkap basah Jumharyono saat berusaha kabur usai membakar rumah kontrakannya.
Baca Juga: Fakta Suami Bunuh Istri dan Bayi 40 Hari, Sakit Hati hingga Anak Diinjak