Eks Jubir HTI Ajak Ulama Jauhi Demokrasi, Mendagri Beri Respons Menohok

Selasa, 06 Agustus 2019 | 17:26 WIB
Eks Jubir HTI Ajak Ulama Jauhi Demokrasi, Mendagri Beri Respons Menohok
Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tjahjo Kumolo. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo enggan ambil pusing soal pendapat Mantan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto yang mengajak para ulama untuk meninggalkan demokrasi.

Meski tidak melarang Ismail untuk menyampaikan pendapat seperti itu, Tjahjo mengingatkan bahwa sistem negara yang dijalani saat ini sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Tjahjo mengatakan bahwa sistem negara yang telah diatur dalam undang-undang tersebut ialah dengan cara berdemokrasi. Demokrasi justru dijalani selama ini untuk mendapatkan pemimpin yang amanah.

"Pendapat silakan, tetapi sistem negara kita sesuai dengan UU yang ada sudah mengatur ada hak secara demokrasi, karena seluruh proses rekruitmen yang amanah demi kemaslahatan masyarakat lewat proses yang demokratis," kata Tjahjo saat ditemui di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019).

Baca Juga: Ada Eks Jubir HTI di Ijtimak Ulama IV, PSI: Perkuat FPI Dukung Khilafah

Tjahjo juga menegaskan bahwa negara Indonesia yang demokratis itu justru bisa memilih pemimpin yang amanah langsung atas pemilihan masyarakat. Bukan hanya pemimpin negara, akan tetapi hal tersebut juga berlaku saat mencari pemimpin daerah.

"Negara kita negara yang demokratis, memilih pemimpin juga amanah, mencari pemimpin juga yang amanah dari bawah, mulai dari kepala daerah, DPR, DPRD itu kan baik," katanya.

Sebelumnya Ismail Yusanto, eks Jubir HTI sempat menyampaikan pendapatnya dalam Ijtimak Ulama IV di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019) kemarin.

Ismail menerangkan bahwa sistem negara yang demokratis malah mempersempit jalur Islam di Indonesia.

"Demokrasi tidak memberikan jalan leluasa, jalan sempit bagi Islam. Hanya untuk Islam yang sedikit, bukan Islam yang banyak," kata Ismail seusai acara.

Baca Juga: Ini Peserta Ijtimak Ulama IV, dari Eks Jubir HTI hingga Cucu Pendiri NU

Ismail juga menyebut demokrasi akan meredup sendiri apabila ada Islam politik. Ia sempat mencontohkan dengan negara Aljazair serta Mesir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI