Suara.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengintruksikan semua Nahdliyin di ujung timur Pulau Madura melaksanakan Salat Gaib dan tahlil bersama.
Intruksi itu dikeluarkan PCNU Sumenep setelah mendengar kabar wafanya Mustasyar PBNU sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang KH Maimun Zubair di Makkah Al-Mukarromah Selasa (6/8/2019).
Dalam surat yang bernomor 454/PC/A.II/L-37/VIII/2019 itu mengintruksikan semua MWC NU di setiap Kecamatan, dan Ranting NU, dan lembaga otonom (banom) yang ada di bawah naungan NU serta warga Nahdliyin untuk melaksanakan salat gaib dan tahlil bersama di tempatnya masing-masing.
"Suasana duka saat ini, sedang berlangsung, berkenaan dengan wafatnya tokoh ulama KH Maimun Zubair Mustasyar PBNU, PCNU Sumenep mengintruksikan untuk dilaksanakan salat gaib dan tahlil bersama," Ucap Ketua Tanfidz PCNU Sumenep A Pandji Taufiq melalui pesan tertulis.
Baca Juga: Mbah Moen Meninggal, Prabowo Minta Muslim Salat Gaib di Seluruh Masjid
Surat tersebut ditandatangani Rois Syuriah PCNU KH Taufiqurraman FM, Katib Aam PCNU KH Imam Hendriyadi, Ketua Tanfidz H A Panji Taufiq dan juga Sekretaris PCNU Wardi.
Untuk diketahui Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair, wafat Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 di Kota Suci Makkah al Mukarromah dalam usia 90 tahun.
Mbah Moen wafat saat menjalankan ibadah haji. Ia berangkat ke Arab Saudi pada 27 Juli 2019 lalu. Ia bahkan sempat bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk berpamitan karena hendak menunaikan ibadah haji.
Kontributor : Muhammad Madani
Baca Juga: Muhammadiyah Sampaikan Bela Sungkawa Wafatnya Mbah Moen