Satu Keluarga Tewas Terbakar di Ruko, Polisi: Diduga Korsleting Listrik

Senin, 05 Agustus 2019 | 16:12 WIB
Satu Keluarga Tewas Terbakar di Ruko, Polisi: Diduga Korsleting Listrik
Ilustrasi kebakaran (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga di Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara ditemukan tewas, Senin (5/8/2019) dini hari. Penemuan empat korban tersebut bermula dari kebakaran yang melanda sebuah ruko di lokasi.

Empat korban itu bernama Tony (45), Jeny (44), Erica Wisely (17) dan Kent Wisely (8).

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan, Komisaris Polisi Mustakim menerangkan, kebakaran diduga karena korsleting listrik. Sebab, ada kabel di lantai dasar yang terlepas.

Mustakim menuturkan, api dengan cepat menyebar karena dagangan korban kebanyakan memunyai materi kertas dengan mudah membuat api terus menyala.

Baca Juga: Polisi Sebut Korsleting Listrik Jadi Penyebab Bandara Bali Kebakaran

"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya. Karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu kebawah, dari lampu itu ada alat-alat yang mudah terbakar yaitu alat untuk persembayangan umat budha," papar Mustakim saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2019).

Kekinian polisi sudah memeriksa tiga orang saksi. Mereka adalah tetangga korban, dan kerabat korban.

"Sementara ada tiga orang saksi, orang-orang yang melihat, ada tetangga, ada juga sepupunya," sambungnya.

Mustakim menerangkan, Tony dan keluarga telah tinggal di ruko tersebut selama tiga tahun. Tony diketahui merintis usaha dengan berdagang keperluan sembahyang umat Budha.

"Sudah tahun ketiga korban tinggal di situ," kata Mustakim.

Baca Juga: Polisi: Kebakaran di Pelabuhan Muara Baru Akibat Korsleting Listrik

Mustakim menerangkan, keempat korban ditemukan di lantai dua ruko tersebut. Diduga, mereka terjebak oleh kepulan asap sehingga tidak dapat meloloskan diri.

"Begitu posisinya di lantai dua mau turun sudah tidak bisa karena api sudah membesar," tambahnya.

"Karena di bawahnya itu juga banyak kertas-kertas yang dipakai untuk persembahyangan jadi mudah sekali terbakar. Makanya sangat cepat api merambat," imbuh Mustakim.

Para korban meninggal dengan luka bakar disekujur tubuh. Selanjutnya, para korban dibawa menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum.

“Selanjutnya keempat korban meninggal dunia dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI