Suara.com - Insiden kebakaran di sebuah ruko yang beralamat di Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dini hari WIB, menewaskan satu keluarga. Mereka adalah Tony (45), Jeny (44), Erica Wisely (17) dan Kent Wisely (8).
Warga sekitar bernama Arifin (45) menuturkan jika korban ditemukan dalam posisi berpelukan. Sebab, keempatnya terjebak dalam ruko berlantai dua tersebut.
"Satu keluarga mereka. Saat ditemukan, mereka berpelukan," ungkap Arifin di lokasi kejadian.
Arifin menuturkan, para warga sempat membantu menyiramkan air ke arah kobaran api. Namun, barang-barang dagangan milik korban yang kebanyakan mempunyai materi kertas dengan mudah membuat api terus menyala.
Baca Juga: Kebakaran Teluk Gong, Keluarga Tony Tewas Terpanggang saat Lampu Menyala
Diketahui, Tony selaku kepala keluarga merupakan pedagang keperluan ibadah umat Budha.
"Warga di sini sempat membatu menyiramkan air. Korban ini kan berjualan alat-alat sembahyang umat Buddha. Materinya kebanyakan kertas. Jadi karena itu cepat merambat," sambungnya.
Insiden yang merenggut empat korban jiwa tersebut terjadi sekira pukul 00.05 dini hari. Kebetulan, rumah Arifin berada di depan lokasi kejadian.
Saat hendak keluar rumah, Arifin mendapati jika kobaran api di lantai dua telah membesar. Dirinya menyebut, korban Tony sempat keluar dari ruko tersebut.
Namun, ia kembali masuk lantaran istri dan dua anaknya masih berada di dalam. Diduga, keempatnya terjebak di dalam karena asap telah menebal di dalam ruko.
Baca Juga: Tewaskan 1 Keluarga, Ini Penampakan Ruko di Teluk Gong yang Terbakar
"Saya buka pintu saya kira orangnya sudah keluar tapi saya dapat informasi semua masih di dalam dan sudah tidak bisa ditolong. Karena kondisi asap sama apinya sudah tidak mungkin bisa," sambungnya.
Terpisah, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan, Komisaris Polisi Mustakim menerangkan, kebakaran diduga karena korsleting listrik. Sebab, ada kabel di lantai dasar yang terlepas.
Api dengan cepat menyebar karena dagangan korban kebanyakan memunyai materi kertas dengan mudah membuat api terus menyala.
"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya. Karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu kebawah, dari lampu itu ada alat-alat yang mudah terbakar yaitu alat untuk persembayangan umat budha," papar Mustakim.
Akibatnya, keempat korban meninggal dengan luka bakar disekujur tubuh. Kemudian, para korban dilarikan menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum.
“Selanjutnya keempat korban meninggal dunia dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum,” imbuh Mustakim.