Mau Jembatani FPI-Jokowi, Pengamat: Prabowo Tak Habis Manis Sepah Dibuang

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 20:57 WIB
Mau Jembatani FPI-Jokowi, Pengamat: Prabowo Tak Habis Manis Sepah Dibuang
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beramah tamah dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Negara, Senin (16/10/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mau menjembatani Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Front Pembela Islam (FPI) agar izin ormas tersebut tak dicabut pemerintah.

Melihat yang dilakukan Prabowo, pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi menganggap Prabowo tengah membuktikan satu kesantunan politiknya.

"Satu kesantunan politik untuk membuktikan bahwa beliau (Prabowo) ini bukan orang yang setelah selesai habis manis sepah dibuang," kata Ade saat ditemui di kawasan Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2019).

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi. (Suara.com/Ria Rizki).
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi. (Suara.com/Ria Rizki).

Diketahui, FPI merupakan salah satu pendukung koalisi partai pendukung Capres - Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Meskipun Pilpres 2019 telah usai, namun Prabowo tetap mempertahankan komitmennya.

Baca Juga: Agar Izin Ormas Tak Dicabut, Prabowo Rela Jadi Jembatan FPI dan Jokowi

"Beliau (Prabowo) juga masih konsern terhadap apa yang selama ini menjadi komitmen bersama," sambungnya.

Dengan begitu, Ade melihat tidak ada yang salah dengan keputusan Prabowo untuk membantu FPI yang kini perizinannya masih dipertimbangkan oleh pemerintah. Belum lagi Jokowi pernah menegaskan untuk tidak segan mencabut izin operasional FPI apabila tidak sejalan dengan Pancasila dan mengancam NKRI.

"Saya kira enggak ada masalah itu bagus-bagus saja justru menunjukkan tradisi gentlemen," tandasnya.

Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi jembatan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Front Pembela Islam (FPI) seandainya izin ormas berbasis Islam itu dicabut pemerintah.

Hal itu dilakukan Prabowo sebagai bentuk mewujudkan nilai demokratis di Indonesia.

Baca Juga: Tentukan Nasib Izin FPI, Kemendagri Bentuk Tim Evaluasi

Juru Bicara Partai Gerindra Kawendra Lukistian mengatakan bahwa Prabowo tergerak dengan menegakkan keadilan bagi seluruh elemen bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI