Analis: Pasca Pemilu, Pendukung Jokowi dan Prabowo Mencari Poros Baru

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 13:06 WIB
Analis: Pasca Pemilu, Pendukung Jokowi dan Prabowo Mencari Poros Baru
Prabowo Subianto dan Megawati bertemu. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan pendukung Jokowi dan Prabowo Subianto menyebar pasca Pilpres 2019. Mereka mencari dan membentuk poros-poros politik baru.

Kata dia, dinamika politik setelah Pemilu 2019 kini memasuki babak baru dengan terbentuknya poros-poros baru. Kemungkinan rekonsiliasi bersyarat yang bisa dilihat pada Oktober ketika posisi kabinet dan pimpinan badan legislatif diumumkan.

"Tadinya peta politik Indonesia bipolar. Dua kutub, kontraksinya sangat keras, sangat kencang. Hanya 01,02. Pendukung Prabowo, Jokowi. Tapi mulai ke sini sudah mulai mencair, tapi berpotensi mengkristal ke polar-polar baru, poros-poros baru. Ada pertemuan di Gondangdia, di Teuku Umar, dan sebagainya," ungkap Direktur Eksekutif Lembaga Survei Poltracking Indonesia Hanta Yudha dalam diskusi politik di Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019).

Menurut Hanta Yudha, kemurnian rekonsiliasi antara kubu-kubu yang bertentangan saat pemilihan presiden, bisa terlihat ketika pelantikan anggota legislatif pada Oktober 2019.

Baca Juga: Lunasi Janji, Prabowo Tetap Ingin Pulangkan Habib Rizieq ke Tanah Air

Meski koalisi calon presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Maruf Amin menguasai sekitar 60 persen kursi legislatif, jika Partai Gerindra ingin masuk dalam pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) maka diperlukan komunikasi politik dengan Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kalau Gerindra, misalnya, Ahmad Muzani akan didorong menjadi pimpinan MPR, cara paling tepat untuk sukses ya memang harus membangun komunikasi dengan koalisi Jokowi, dengan Teuku Umar," ujarnya.

Hadir juga dalam diskusi tersebut, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan pertemuan yang dilakukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan kedua tokoh tersebut bukanlah rekonsiliasi bersyarat ditukar jabatan di pemerintahan atau kursi MPR.

Tapi dia tidak menampik bahwa Gerindra punya keinginan untuk mendapatkan posisi penting tersebut.

"Tapi kita juga tidak munafik, sebagai partai peraih suara terbanyak kedua, kalau seandainya diberikan kesempatan untuk mendapatkan salah satu pimpinan MPR dan kita bisa berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, tentu kita akan mengusulkan calon kita," tegas Andre. (Antara)

Baca Juga: Orang Dekat Prabowo Kirim Surat ke Jokowi soal Ibu Kota Negara Dipindah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI