Pernah Ada Mega Tsunami, Waspada Gempa Raksasa 9 SR Guncang Selatan Jawa

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 10:43 WIB
Pernah Ada Mega Tsunami, Waspada Gempa Raksasa 9 SR Guncang Selatan Jawa
Gempa Banten.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eko Yulianto, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), meriset kemungkinan ada gempa raksasa berkekuatan 9 skala ricter mengguncag kawasan selatan Pulau Jawa. Alasannya, gempa raksasa itu sempat mengguncang pulau Jawa 400 tahun silam.

Eko memprediksi gempa bumi 9 SR akan terjadi lagi. Gempa bumi 9 SR yang terjadi sekitar 400 tahun lalu di Selatan Jawa berpotensi berulang.

Namun belum diketahui pasti waktunya kapan akan terjadi.

Baca Juga: 8 Daerah di Jawa Timur Ikut Rasakan Getaran Gempa Banten

"Gempa raksasa itu skalanya 9 atau lebih besar. Dan itu pernah terjadi di Selatan Jawa. Sudah dapat dipastikan akan terjadi lagi meski tidak tahu waktunya kapan," kata Eko saat dihubungi, Jumat (2/8/2019) malam.

Penampakan rumah warga yang rusak akibat gempa Banten pada Jumat (2/8) malam. (Suara.com/Yandhi Deslatama)
Penampakan rumah warga yang rusak akibat gempa Banten pada Jumat (2/8) malam. (Suara.com/Yandhi Deslatama)

Penelitian di Selatan Jawa menemukan bukti bahwa ada tsunami raksasa.

"Karena tsunami raksasanya ada berarti gempa raksasanya juga ada," tuturnya.

"Yang kita temukan sekitar 400 tahun lalu yang kemudian ketika kita cross check dengan data sejarah, kita menduga bahwa kejadian itu sekitar tahun 1584 atau 1586 yang kemudian terkait dengan lahirnya mitos atau legenda ratu laut selatan Nyi Roro Kidul itu," ujarnya.

Dia mengatakan suatu keniscayaan gempa sekitar magnitudo 9.0 itu akan berulang.

Baca Juga: Gempa Banten 7,4 SR, Satu Orang Tewas Kena Serangan Jantung

"Gempa itu kan siklus pengumpulan energi, dan kemudian dilepaskan dan selalu berulang seperti itu. Semakin besar energi yang dilepaskan maka semakin lama waktu yang diperlukan. Semakin kecil gempa dia pengulangannya makin pendek yang artinya makin sering terjadi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI