Diguncang Gempa, Warga Kalibata City Keluhkan Pintu Darurat Tak Berfungsi

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 05:39 WIB
Diguncang Gempa, Warga Kalibata City Keluhkan Pintu Darurat Tak Berfungsi
Ilustrasi salah satu tower Kalibata City. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para penghuni mega rusun Kalibata City terjebak saat Jakarta terdampak gempa yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) malam. Sebab, pintu darurat tidak berfungsi saat lindu mengguncang.

Rudy, penghuni Tower Nusa Indah mengatakan, saat kejadian pintu darurat di lantai dasar tidak berfungsi. Pintu tersebut tidak bisa dibuka dari dalam.

Akibatnya, Rudy mengaku panik. Ia dan warga lainnya akhirnya berhasil lolos ke luar gedung dengan menaiki lift setelah dibukakan pintunya oleh warga yang datang dari lantai dua.

"Bagaimana kalau kejadian kebakaran? Apa tidak sangat berbahaya itu?" ujar Rudy, melalui keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).

Baca Juga: Gempa Banten, Jokowi Instruksikan Empat Lembaga Ini Bertindak Cepat

Warga lainnya menyesalkan soal ketidaksiapan petugas sekuriti dan pengelola. Salah satunya warga Tower Palem, Andika. Ia mengaku kecewa dengan sistem pengamanan bernama TSO atau Tenant Safety Officer.

Petugas keamanan disebutnya tak membantu evakuasi. Padahal sistem keamanan tersebut dibanggakan oleh pengelola.

"Ternyata mereka sama sekali tak membantu evakuasi, tapi hanya menunggu di lantai bawah," ungkap Andika.

Ketua Komunitas Warga Kalibata City, Sandi Edison di tower lainnya, banyak pintu darurat yang tidak bisa dibuka. Ia mendapat laporan dari warga kejadian serupa juga terjadi di Tower Cendana, Damar, Flamboyan dan Nusa Indah.

Selain itu, Edison menyebut alarm sama sekali tak terdengar di banyak tower, atau terdengar amat terlambat. Serta pemberitahuan darurat yang tidak jelas.

Baca Juga: Jokowi Akui Rasakan Gempa saat Perjalanan dari Bogor Menuju Istana Jakarta

"Kalibata City memiliki 13.500 unit hunian. Saat ini mungkin ada lebih dari 30.000 orang yang tinggal di sini. Jika terjadi musibah, korbannya bisa besar. Oleh karena itu kejadian tadi membuktikan bahwa pengelola Kalibata City amat tidak memadai dalam tanggap bencana," jelas Sandi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI