Identik Trah Soekarno, Jokowi Dinilai Sulit Gantikan Posisi Megawati

Jum'at, 02 Agustus 2019 | 22:02 WIB
Identik Trah Soekarno, Jokowi Dinilai Sulit Gantikan Posisi Megawati
Presiden Jokowi dapat ucapan selamat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Try Sutrisno. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti senior dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J. Kristiadi menilai Presiden Joko Widodo sulit untuk menduduki posisi Ketua Umum Partai PDI Perjuangan (PDIP). Pasalnya, kata dia, kursi kepemimpinan PDI-P sudah terlalu identik dengan trah Soekarno.

"PDIP ini parpol yang punya suatu mitologi yang namanya Bung Karno. Nah mitologi itu juga bisa dibawa dalam proses kepemimpinan," kata Kristiadi usai diskusi bertajuk 'Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next?' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).

Peneliti senior CSIS J, Kristiadi (kemeja biru) saat menghadiri acara diskusi di kantor Syndicate. (Suara.com/M. Yasir).
Peneliti senior CSIS J, Kristiadi (kemeja biru) saat menghadiri acara diskusi di kantor Syndicate. (Suara.com/M. Yasir).

Namun, Kristiadi mengatakan segala kemungkinan terkait sosok pemimpin PDIP di masa depan berasal dari luar keturunan biologis Soekarno masih bisa terjadi jika ada kehendak dan dukungan yang kuat dari fungsionaris partai.

Apalagi, jika pemimpin PDIP harus merupakan Soekarnois maka hal itu menurutnya pun tidak melulu harus memiliki keturunan secara biologis.

Baca Juga: Jakarta Diguncang Gempa, Jokowi Tetap Gelar Wayang Kulit di Istana

"Saya kira kalau perspektif itu diperluas, bahwa pengganti Ibu Mega harus orang Soekarnois, maka saya kira tidak terbatas kepada urusan biologis," ungkapnya.

Sebelumnya, Aria mengatakan kalau PDIP telah mempersiapkan regenerasi ketua umum pasca Megawati Soekarnoputri.

Aria mengungkapkan putra dan putri Megawati, yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani telah disiapkan untuk menjadi kandidat ketua umum pada tahun 2024.

Menurutnya, semua kader PDI-P di tingkat pusat telah mendukung Prananda dan Puan sebagai regenerasi ketua umum pasca Megawati. Aria pun tak memungkiri bahwasanya kader dan simpatisan PDI-P menginginkan sosok pemimpin yang memiliki trah Soekarno.

"Mana yang nanti diberikan tugas oleh Ibu Mega dan itu semua kader di tingkat lapis dua ini tidak akan ada kontraksi. Karena kami percaya Mas Prananda dan Mba Puan tentu harus bersinergi menjadikan satu, karena itu bukan urusan Mba Puan dan Mas Prananda tapi itu adalah urusan partai," kata Aria.

Baca Juga: Gempa Banten 7,5 SR Terasa di Istana Merdeka Jelang Jokowi Nonton Wayang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI