Suara.com - Gempa yang terjadi di wilayah Sumur Pandeglang, Banten sangat dirasakan kencang di provinsi paling barat Pulau jawa tersebut. Kondisi tersebut membuat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten berhamburan keluar rumah sakit.
Seorang pasien, Yati bersama suaminya, harus membawa anaknya yang sedang diinfus keluar Intalasi Gawat darurat (IGD) RSUD Banten, lantaran kaget dengan kencangnya goncangan gempa.
"Pas mau disuntikin obat diinfusnya, kaget, saya sama suami langsung keluar," kata Yati, yang ditemui di depan IGD RSUD Banten, Jumat (02/08/2019).
Anaknya yang terlihat lemas, duduk dalam pelukan sang ayah di depan IGD RSUD Banten. Nafas kedua orang tua itu masih tersengal-sengal.
Baca Juga: Gempa Banten Terasa di Jogja, Warga Bantul Berhamburan Keluar Rumah
"Saya keluar lihat pohon sama bangunan, biar aman aja," ujarnya.
Pihak keamanan RSUD Banten membantu pasien dan karyawan keluar bangunan. Beruntung tidak terjadi korban luka maupun jiwa.
"Tadi kita bantu keluar, yang dari IGD juga ada. Sebentar doang, sudah masuk lagi," kata Nurul, securitiy RSUD Banten yang napasnya masih terlihat tersengal-sengal, saat ditemui dilokasi uang sama, Jumat (02/08/2019).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjaid gempa bumi 7,4 Skala Richter, Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Berdasarkan info BMKG, pusat gempa terjadi 147 klometer barat daya Sumur, Banten. Gempa berkekuatan 7,4 SR ini juga berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa Banten 7,4 SR Terasa Sampai Bekasi, Pegawai Pemkot Bekasi Panik
"Peringatan dini tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jabar, Lampung," seperti info BMKG.
Pusat gempa di 7.54 lintang selatan, 104,58 bujur timur, atau 147 barat daya Sumur, Banten.
"Kedalaman 10 kilometer," tulis info BMKG.
Kontributor : Yandhi Deslatama