Kacau, Didonasikan untuk Riset, Jasad Sang Ibu Malah untuk Uji Ledakan Bom

Dany Garjito Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2019 | 17:05 WIB
Kacau, Didonasikan untuk Riset, Jasad Sang Ibu Malah untuk Uji Ledakan Bom
Ilustrasi bom mobil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terkadang niat baik seseorang malah dimanfaatkan untuk hal yang tak terpuji. Kalau tidak percaya sila tanyakan pada pria dari Arizona ini.

Ia mendonasikan jasad sang ibu untuk keperluan riset kesehatan.

Dilansir dari Sick Chirpse, pada 2014, ibu dari Jim Stauffer yang bernama Doris Stauffer meninggal di usia 73 tahun setelah bertarung melawan penyakit Alzheimer.

Jim sepakat memberikan izin pada dokter untuk menganalisa otak mendiang sang ibu.

Baca Juga: Pakai Lirik Lagu Linkin Park, Wanita Ini Cegah Pria Lompat dari Jembatan

Jim berharap jasad ibunya bisa dimanfaatkan untuk penelitian guna menjawab apa penyebab hilangnya ingatan dari pasien Alzheimer.

Ilustrasi nenek nyetir mobil,lansia menyetir [shutterstock]
Ilustrasi nenek nyetir mobil,lansia menyetir [shutterstock]

Lima tahun kemudian atau tepat tahun 2019 ini, Jim menemukan fakta pilu bahwa alih-alih untuk riset kesehatan, jasad ibunya malah dijual ke pihak militer untuk uji coba bom. Tanpa persetujuan darinya.

Masih dari sumber yang sama, Jim mengatakan bahwa saat ibunya meninggal, Biological Resource Center (BRC) sebuah lembaga yang bergerak di bidang donor organ datang untuk mengambil jasad ibunya.

Jim juga ingat bahwa ia menandatangani perjanjian yang di dalamnya menyebutkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada jasad sang ibu.

Salah satu yang tidak boleh dilakukan adalah percobaan yang melibatkan segala bentuk ledakan.

Baca Juga: Belanda Resmi Berlakukan Larangan Penutup Wajah

Tapi kini ia mendapatkan kotak abu dari jasad sang ibu, lengkap dengan beberapa informasi dan nomor identitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI