Rencana Impor Rektor Asing Tuai Kritikan, Kali Ini dari Demokrat

Jum'at, 02 Agustus 2019 | 09:38 WIB
Rencana Impor Rektor Asing Tuai Kritikan, Kali Ini dari Demokrat
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Novian A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengkritisi wacana kebijakan rektor asing yang direncanakan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Mohamad Nasir.

Melalui akun Twitter @jansen_jsp, Jansen menyindir dengan mempertanyakan latar belakang Nasir yang merupakan mantan rektor di salah satu universitas. Sebelumnya Nasir beralasan rencana mendatangkan rektor asing bertujuan agar universitas di Indonesia dapat dengan cepat bertaraf dunia.

"Ada-ada saja Menteri satu ini. Bapak dulu bukannya mantan Rektor Undip ya? Gagal juga dong berarti anda?" cuit Jansen menanggapi berita terkait Nasir seperti dikutip Suara.com, Jumat (2/8/2019).

Jansen kemudian mengusulkan Nasir agar menjadikan anak bangsa alumni perguruan tinggi luar negeri untuk diangkat menjadi rektor, ketimbang harus mengangkat orang asing.

Baca Juga: Menristekdikti Jamin Rekrutmen Rektor Asing Takkan Ubah Kultur Kebangsaan

"Ketimbang ngimpor orang asing, lebih baik putra-putri terbaik Indonesia lulusan universitas asing terbaik aja dulu dicoba jadi rektor. Misalnya para lulusan kampus Ivy league," kata Jansen.

Diketahui, Menristekdikti Mohamad Nasir mengaku dibully karena rencana merekrut rektor asing untuk universitas di Indonesia. Nasir menjelaskan perguruan tinggi di Indonesia akan sulit mencapai kelas dunia jika menolak rencana impor rektor.

"Saya hanya berpikir bagaimana perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk kelas dunia, itu saja," kata Nasir saat menghadiri pengambilan sumpah dokter baru Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (1/8/2019).

Menurut dia, jika ingin perguruan tinggi maju maka harus berkolaborasi.

"Tanpa kerja sama dengan PT yang sudah kelas dunia tidak mungkin," katanya.

Baca Juga: Menristek Ingin Rekrut Rektor Asing, Politikus Demokrat Beri Sindiran

Ia menjelaskan wacana untuk menggunakan jasa rektor dari luar negeri sudah ada sejak 2016. Namun Ia mengakui penolakan atas wacana pada saat itu sangat luar biasa. Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya perubahan perguruan tinggi di Indonesia.

REKOMENDASI

TERKINI