Suara.com - Berawal dari video viral, Abah Grandong terkenal. Abah Grandong makan kucing hidup-hidup di pasar kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam video berdurasi 34 detik tersebut, tampak seorang Abah Grandong berjaket cokelat dan mengenakan topi biru sedang mengunyah seekor kucing hidup-hidup. Abah Grandong mengoyak-ngoyak badan hewan peliharaan yang masih dipenuhi bulu.
Abang Grandong pun masuk daftar pencarian polisi. Abah Grandong dikejar sampai Rangkas Bitung, Banten. Abah Grandong bertugas sebagai penjaga alias centeng di lahan sengketa kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Abah Grandong Makan Kucing, Sering Kerasukan karena Belajar Ilmu Hitam
Fakta tersebut diketahui seusai polisi memeriksa dua orang saksi. Lahan sengketa tersebut merupakan lokasi kejadian yang diperebutkan oleh Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran (PPKK) dan warga sekitar.
Abah Grandong menjadi penjaga lahan berkat rekomendasi dari dua rekannya yang menjadi saksi. Keduanya juga berasal dari daerah yang sama, Banten. Lahan sengketa itu merupakan area hijau milik PPKK yang di atasnya dibangun warung oleh para pedangang kaki lima.
Oleh karena itu, warga sekitar membangun pagar pembatas dan menyewa abah Grandong untuk menjaga lahan tersebut agar tak diganggu oleh pihak PPKK.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kemayoran Ajun Komisaris Bambang Santoso bercerita soal dugaan Abah Grandong tengah mendalami ilmu hitam. Itu alasan Abah Grandong makan kucing hidup-hidup. Dugaan tersebut muncul seusai pihak kepolisian memeriksa dua orang saksi.
Aksi nekat Abah Grandong juga ditengarai untuk menakut-nakuti beberapa pemilik warung di lahan yang dia jaga. Bak pemangsa ulung, pria yang berasal dari Rangkas Bitung, Banten tersebut langsung memakan kucing hidup.
Baca Juga: Abah Grandong, Pemakan Kucing Hidup di Kemayoran Kerap Berperilaku Aneh
Kamis (1/8/2019) akhirnya Abah Grandong menyerah. Abah Grandong menyerahkan diri di Mapolres Metro Jakarta Pusat. Didampingi kerabatnya, Abah Grandong tiba di lokasi sekira pukul 15.59 WIB.
Hanya saja, pria yang berprofesi sebagai centeng di di lahan sengketa kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat irit bicara. Pria itu tampak mengenakan peci serta baju koko berwarna cokelat.
Wajah Abah Grandong juga tampak lusuh, seolah-olah menyimpan rasa kalut. Tatapannya mengarah ke mata kamera saat ia dimintai keterangan oleh awak media.
Kerabat Abah Grandong, Deden, meminta maaf atas viralnya video makan kucing tersebut. Selaku pihak keluarga, ia mewakili Abah Grandong dalam hal ini.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian menyebut, akan melibatkan ahli psikologi untuk memeriksa kejiwaan Abah Grandong. Sebab, kerabat Abah Grandong sempat menyebut jika pria itu kerap berperilaku aneh.
"Iya, nanti kita lihat kan semuanya secara komprehensif, kita lihat fakta-fakta yang ada, baru kita simpulkan," kata Arie di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
Abah Grandong juga akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Arie mengatakan, pemeriksaan kejiwaan itu baru dilakukan setelah Abah Grandong selesai diperiksa.
"Kami hari ini langsung melaksanakan pemeriksaan, setelah dilakukan BAP, selanjutnyakan akan kami bawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan," sambungnya.
Kerabat Abah Grandong, Deden, mengungkapkan pria yang berprofesi sebagai centeng itu kerap melakukan hal aneh. Bahkan ia sering kerasukan, akibat ilmu hitam yang dipelajari.
"Abah di rumah juga suka aneh-aneh sering kerasukan, karena menuntut ilmu hitam," ujar Deden di lokasi.
Terkait aksi makan kucing hidup, Deden menyebut tindakan itu merupakan salah satu hal aneh yang kerap dilakukan.