Hanya saja, pria yang berprofesi sebagai centeng di di lahan sengketa kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat irit bicara. Pria itu tampak mengenakan peci serta baju koko berwarna cokelat.
Wajah Abah Grandong juga tampak lusuh, seolah-olah menyimpan rasa kalut. Tatapannya mengarah ke mata kamera saat ia dimintai keterangan oleh awak media.
Kerabat Abah Grandong, Deden, meminta maaf atas viralnya video makan kucing tersebut. Selaku pihak keluarga, ia mewakili Abah Grandong dalam hal ini.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian menyebut, akan melibatkan ahli psikologi untuk memeriksa kejiwaan Abah Grandong. Sebab, kerabat Abah Grandong sempat menyebut jika pria itu kerap berperilaku aneh.
Baca Juga: Abah Grandong Makan Kucing, Sering Kerasukan karena Belajar Ilmu Hitam
"Iya, nanti kita lihat kan semuanya secara komprehensif, kita lihat fakta-fakta yang ada, baru kita simpulkan," kata Arie di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
Abah Grandong juga akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Arie mengatakan, pemeriksaan kejiwaan itu baru dilakukan setelah Abah Grandong selesai diperiksa.
"Kami hari ini langsung melaksanakan pemeriksaan, setelah dilakukan BAP, selanjutnyakan akan kami bawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan," sambungnya.
Kerabat Abah Grandong, Deden, mengungkapkan pria yang berprofesi sebagai centeng itu kerap melakukan hal aneh. Bahkan ia sering kerasukan, akibat ilmu hitam yang dipelajari.
"Abah di rumah juga suka aneh-aneh sering kerasukan, karena menuntut ilmu hitam," ujar Deden di lokasi.
Baca Juga: Abah Grandong, Pemakan Kucing Hidup di Kemayoran Kerap Berperilaku Aneh
Terkait aksi makan kucing hidup, Deden menyebut tindakan itu merupakan salah satu hal aneh yang kerap dilakukan.