Suara.com - Drama air mata mewarnai jalannya sidang perdana anggota TNI Prada Deri Permana yang menjadi terdakwa terkait pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019).
Terdakwa, ibu kandung terdakwa dan ibu kandung korban masing-masing menangis saat menjawab pertanyaan dari pimpinan hakim, Letkol CHK Muhammad Kazim.
Suhartini, ibu Vera masih tak menyangka, putrinya itu bisa dihabisi Prada Deri, sang pacar secara sadis.
"Hati saya hancur mendengar ia (korban) sudah meninggal dibunuh, seharusnya masa depan dia masih panjang," kata Suhartini saat memberi kesaksian.
Baca Juga: Usai Mutilasi Pacar, Prada Deri Ubah Nama Jadi Oji bin Samsuri di Padepokan
Menurutnya, Prada DP dikenal berperilaku baik dan sopan selama berpacaran dengan Vera Oktaria, serta kerap berkunjung ke rumah karena jarak rumah keduanya memang hanya sekitar 150 meter.
Namun, ia tidak menyangka anaknya harus meregang nyawa di tangan Prada DP, dalam kesaksiannya Suhartini menyebut anaknya memang sempat bercerita jika memiliki masalah dengan terdakwa sebelum kejadian.
Termasuk saat Prada DP dikabarkan menghilang dari sekolah TNI, ia merasa khawatir akan keselamatan anaknya meskipun sang anak justru merasa tenang-tenang saja saat ditanya.
"Saya tanya kamu takut tidak, lalu dia jawab tidak usah khawatir," terang Suhartini.
Pertemuan terakhir terdakwa dan korban terjadi pada 17 April 2019, kata Suhartini, saat itu terdakwa datang ke rumahnya dan mengajak anaknya (korban) jalan-jalan, namun korban menolak karena keduanya sedang bertengkar, ia menduga terdakwa cemburu dengan korban.
Baca Juga: Mutilasi Kasir Indomaret, Prada Deri Ditangkap Berkat Sang Tante
"Anak saya cerita DP cemburu, karena ia melihat chat di HP anak saya," tambah Suhartini.