Suara.com - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan. Di bulan ini, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menunaikan ibadah haji menyempurnakan rukun Islam.
Meski demikian, bagi umat Islam yang belum mampu menunaikan ibadah haji tak perlu khawatir.
Masih ada banyak amalan yang bisa dilakukan di Bulan Dzulhijjah, salah satunya adalah puasa Tarwiyah dan Arafah.
Suara.com melansir dari NU.or.id, Kamis (1/8/2019), puasa tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada hari tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Baca Juga: Museum Sejarah Nabi Muhammad Akan Dibangun UIII Depok
Sementara itu, puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yakni saat jemaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah.
Puasa ini memiliki keutamaan yang begitu besar sehingga termasuk dalam sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut.
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Selain kedua puasa tersebut, umat muslim yang belum memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bisa melakukan puasa sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah. Kemudian dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Baca Juga: Pemasok Narkoba Jefri Nichol Diringkus Polisi, Profesinya Dokter!
Anjuran untuk memperbanyak puasa dan amalan lain selama 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah tertuang dalam Hadis Riwayat Ibnu 'Abbas dalam Sunan At-Tirmidzi.