Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut kabar bohong alias hoaks bukan peristiwa baru yang terjadi dalam kehidupan manusia modern. Sebab, hoaks sudah terjadi sejak dahulu kala.
Dengan mengutip kisah di Alkitab, Rudiantara mengatakan catatan hoaks yang paling tua tertuang dalam dua ayat pada injil Matius.
Setelah era Yesus Kristius, Rudiantara juga menyebut penyebaran kabar hoaks pernah terjadi pada era Nabi Muhammad SAW. Bahkan, sang nabi sempat menjadi korban hoaks.
Hal itu diucapkan Rudiantara saat menjadi pembicara dalam International Full Gospel Fellowship (IFGF) Conference 2019, Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Baca Juga: Moeldoko Hingga Rudiantara Hadiri Pertemuan IFGF Conference
"Teman-teman tahu nggak, catatan hoaks yang paling tua di agama Nasrani ada di mana? Baca Injil Matius, betul, ada dua ayat di situ. Satu, bagaimana penjaga keamanan disogok untuk menyebarkan bahwa Yesus itu dibawa lari. Dalam Islam juga ada, bagaimana hoaks dikenakan kepada Nabi Muhammad SAW, ada di Quran," kata Rudiantara.
Kisah injil Matius yang dikisahkan Rudiantara terdapat dalam Bab 28 ayat 11 sampai 15. Dalam ayat-ayat tersebut, dikisahkan para serdadu keamanan kubur Yesus disogok oleh imam kepala untuk menyebarkan kabar bahwa jenazah telah dicuri, bukan bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan.
Matius 28:12, ”Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu.
Matius 28:13, ”dan berkata: Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.”
Matius 28:14, ”Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
Baca Juga: Sejumlah Pemimpin akan Hadiri IFGF Conference Ke-30 di Jakarta
Matius 28:15, ”Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.”
Rudiantara mengakui sedikit paham mengenai ajaran Kristen karena pernah bersekolah di sekolah yayasan Kristen.
"Saya dulu sekolah SD Kristen jadi saya bisa nyanyi 'pada malam yang teduh, di Bethlehem malam itu'. Barulah sewaktu SMP, saya sekolahnya madrasah, jadi saya juga bisa bahasa Arab, jadi saya tahu agama mana pun," jelasnya.
Selain Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal (Purn) Moeldoko, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dan Co-founder Tokopedia Leontinus A Edison juga menjadi pembicara dalam acara ini.
Untuk diketahui, hingga kini seminar IFGF yang dirintis oleh Jimmy Oentoro telah melatih puluhan ribu pemimpin Kristen.
Kali ini, diharapkan sekitar 3.000 pemimpin dari seluruh Indonesia, dan dari 40 negara lainnya akan hadir. Seperti dari USA, Belanda, Jepang, New Zealand, Pakistan, Nepal, India, Uganda, dan beberapa negara lain.
Menurut Jimmy Oentoro, maju tidaknya sebuah organisasi, bahkan kualitas sebuah bangsa, terletak pada pundak para pemimpinnya.
“IFGF Conference mendukung gereja-gereja lokal untuk membangkitkan para pemimpin baru dan membangun bangsa melalui para pemimpinnya,” kata Jimmy.