Suara.com - Penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah merampungkan berkas milik Tri Retno Prayudati alias Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan narkoba. Berkas tahap satu itu pun telah dikirim ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.
"Untuk berkas perkara tahap pertama tersangka NN dan JJ, hari ini sudah diserahkan ke kejaksaan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/8/2019).
Kekinian, pihak kepolisian sedang menunggu proses pemeriksaan berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap. Sehingga, nantinya Nunung dan suaminya siap untuk disidangkan.
"Nanti kami tinggal menunggu penilaian daripada jaksa," sambungnya.
Baca Juga: Firasat Anak Tiri Sebelum Nunung dan Suami Terlilit Kasus Narkoba
Argo menambahkan, pihaknya masih memburu sosok yang menjadi penyuplai sabu untuk Nunung. Orang tersebut berinisial ZUL.
"DPO yang sedang kita cari terutama DPO berinisal ZUL, belum ketemu sampai sekarang," imbuh Argo.
Sebelumnya, polisi sudah menetapkan Nunung dan suaminya July Jan Sambiran, serta pemasok berperan sebagai kurir Hadi Moheriyanto sebagai tersangka.
Nunung ditangkap oleh Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada Jumat (19/7) lalu bersama suaminya July Jan Sambiran, di kediamannya Jalan Tebet Timur III.
Mereka ditangkap setelah melakukan transaksi dengan seorang pemasok narkotika Hadi Moheriyanto yang ditangkap pada lokasi sama.
Baca Juga: Terungkap, Nunung Kenal Pemasok Sabu dari Keluarga
Dari kediaman Nunung dan suaminya, polisi mengamankan barang bukti berupa satu klip sabu seberat 0,36 gram, dua klip kecil bekas bungkus sabu yang telah digunakan, dan tiga sedotan plastik.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu sedotan plastik sendok sabu, satu bong, korek api gas, dan empat ponsel.
Kekinian, Nunung, July Jan Sambiran dan Hadi Moheriyanto tengah menjalani penahanan untuk 20 hari di Ruang Tahanan (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya sejak Senin (22/7).
Ketiganya dijerat Pasal 114 ayat 2 sub Pasal 122 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara di atas lima tahun.