"Nona Johnson menahannya selama 5 menit, namun dia kelelahan dan kehabisan nafas, dia kemudian melepaskan pegangannya," tambahnya.
Pihak kepolisian menduga, Cutland depresi berat akibat studi yang dijalaninya itu.
Kesimpulan tersebut, diperoleh pihak kepolisian usai mencoba mewawancarai staf di kamp tempat Cutland tinggal sebelum mengakhiri hidupnya.
Polisi juga sempat membaca buku harian mahasiswi itu, hal ini menguatkan dugaan kuat mereka soal depresi tersebut.
Baca Juga: Surprise Lagu 'Indonesia Pusaka' di Pesawat, Aksi Mahasiswa Solo Ini Viral
Mahasiswi tingkat 2 ini datang ke Madagaskar untuk melakukan penelitian tentang kepiting yang hidup di bagian utara negara tersebut.
Peristiwa tragis ini tentu membuat keluarga Cutland sedih.
Dalam sebuah pernyataan, orangtua Cutland mengatakan bahwa putrinya sangat cerdas dan selalu mengambil peluang yang ada.
Salah satunya yaitu mengambil peluang melakukan penelitian di Madagaskar sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana ilmu alam.
Sampai saat ini polisi belum berhasil menemukan tubuh Cutland yang diperkirakan jatuh di padang rumput.
Baca Juga: Sebelum Naik Pesawat, Ketahui 5 Fakta Pemeriksaan Keamanan di Bandara