Politikus PKB Ngaku Pernah Dipukuli Oknum FPI, Awit Mashuri: Jangan Cengeng

Kamis, 01 Agustus 2019 | 16:55 WIB
Politikus PKB Ngaku Pernah Dipukuli Oknum FPI, Awit Mashuri: Jangan Cengeng
Ilustrasi massa FPI (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengakuan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq yang pernah dipukuli oknum berjubah Front Pembela Islam (FPI), ditanggapi Awit Mashuri.

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Khilafah DPP FPI itu meluruskan kronologi insiden pemukulan yang sebelumnya disampaikan Maman Imanulhaq.

Awit Mashuri mengungkapkan bila insiden penganiayaan yang terjadi pada 2008 tidak berkaitan dengan Hari Pancasila.

Hal itu disampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah channel YouTube Najwa Shihab, Kamis (1/9/2019).

"Di tahun 2008 di Monas, ini mau lurusin kan tadi versi Kang Maman. Jadi waktu itu bukan masalah Pancasila tapi masalah Ahmadiyah," ungkap Awit Mashuri.

Baca Juga: Kemendagri Kaji Kemaslahatan FPI bagi Umat, Munarman Beri Respons Menohok

Awir Mashuri mengungkap bila saat itu terjadi kesalahpahaman di Monas yang melibatkan oknum FPI dan kelompok Maman Imanulhaq sampai terjadi baku hantam.

"Di mana waktu itu kita dapat informasi dari polisi HKBP kita dapatnya di HI (Hotel Indonesia) di lokasi acara, padahal kita mau ada aksi soal BBM waktu itu. Ketemulah di Monas, saling kata-kataan terjadilah ribut," imbuhnya.

Sementara soal tindak pemukulan yang terjadi, Awit Mashuri menganggap hal itu wajar jadi tidak usah dilebih-lebihkan.

"Jadi enggak usah cengeng menurut saya, namanya kata-kataan begitu. Jadi nggak usah cengeng, namanya laki-laki wajar," tegas Awit Mashuri.

Tak pelak jawaban tersebut memecah suasana studio Mata Najwa sampai mengundang gelak tawa dari narasumber lain.

Baca Juga: Terungkap Pesan Gus Dur saat Politisi PKB Dipukuli Oknum FPI

Pun saat disinggung kasus tersebut sudah diputus di pengadilan Awit Mushari mengaku sempat protes ke pihak kepolisian karena FPI disalahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI