Suara.com - Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang terdiri dari partai pendukung Jokowi - Maruf Amin makin yakin jika mereka bakal membentuk paket pimpinan MPR melalui lima partai yang lolos ke parlemen bersama dengan DPD.
Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan lima partai KIK yang lolos ke parlemen memang sepakat dalam membentuk sendiri paket pimpinan MPR. Kesepatakan itu juga pertanda jika KIK tak melihatkan partai di luar pendukung Jokowi.
"Ya pasti kalau KIK itu bersepakat untuk paket. Tapi soal apakah tambah atau tidak, saya sendiri belum mendengar, rapatnya saja belum dengar. Sangat mungkin, tapi saya tidak bisa memastikan kapan rapatnya dimana dan kapan diambil keputusannya. Tapi memang harusnya begitu sih (sepakat)," tutur Karding di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Pimpinan MPR sendri ada lima kursi yang harus diisi oleh gabungan dari anggota DPR dan DPD. Itu artinya bakal ada satu partai di KIK yang harus rela tak kebagian jatah kursi tersebut lantaran harus diisi DPD.
Baca Juga: Kenapa Ketua MPR Jadi Rebutan Partai Koalisi Jokowi dan Prabowo?
Menanggapi itu, Karding berujar untuk partai mana yang nantinya akan rela mengalah belum dapat dipastikan.
"Kalau saya sih melihatnya masih berkembang masih panjang masih dinamis," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Nasdem memastikan akan mengajukan paket pimpinan yang tersusun dari sejumlah partai pendukung Jokowi – Maruf Amin di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bersama dengan perwakilan dari DPD.
Hal itu otomatis menyiratkan Nasdem tak mengajak partai di luar KIK atau partai oposisi yang berada di luar pemerintahan. Namun siapa saja partai yang diajak, Nasdem tak merinci.
"Kami hanya akan membentuk formasi pimpinan, paket pimpinan MPR yang terdiri dari tokoh-tokoh partai koalisi bersama-sama dengan DPD," ujar Sekjen Nasdem Johnny G Plate di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga: Pengamat: 60 Persen Gerindra Ingin Masuk Koalisi Jokowi - Ma'ruf