Suara.com - Pemerintah Indonesia tengah mencari kebenaran atas kabar ada seorang perempuan Indonesia eks militan ISIS yang tewas di kamp Al Hol, Suriah. Kabar yang beredar, perempuan bernama Sudarmini itu tewas dianiaya oleh kawan-kawannya sendiri.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah menjelaskan bahwa hingga saat ini pemerintah Indonesia melalui KBRI Damaskus masih berusaha memverifikasi apakah yang dianiaya itu ialah benar merupakan WNI.
"Pemerintah, khususnya melalui KBRI Damaskus tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi, adanya perempuan yang diberitakan berkewarga-negaraan Indonesia meninggal di kamp Suriah," kata Teuku kepada Suara.com, Kamis (1/7/2019).
Sudarmini dikabarkan tewas mengenaskan di Kamp Al Hol, Suriah. Sudarmini tewas setelah dianiaya oleh kawan-kawannya sendiri di dalam kampa tersebut, seperti dikutip dari kantor berita Hawar, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: Hamil 6 Bulan, WNI Eks ISIS Tewas Dianiaya di Kamp Suriah
Mayat Sudarmini kali pertama ditemukan oleh petugas kamp Al Hol, setelah mereka menerima informasi tentang penemuan jasad dalam tenda eks ISIS. Manajemen Kamp Al-Hol bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Internal, secara cepat menemukan mayat wanita Indonesia bernama "Sodermini" itu dan membawanya ke rumah sakit Kurdish Red Crescent.
Setelah pemeriksaan medis, dokter forensik di rumah sakit itu melaporkan bahwa "Sodermini" atau Sudarmini meninggal dalam kondisi sedang hamil enam bulan.
Sudarmini adalah salah satu wanita petempur bayaran ISIS. Sudarmini berusia sekitar 30 tahun, diketahui memiliki ayah bernama Sardi, dan ibu bernama Nasia.
Sejauh ini motif di balik kematian Sudarmini yang diduga dilakukan oleh teman-temannya di kamp Al-Hol masih belum diketahui.
Baca Juga: Perempuan Indonesia Tewas Diduga Disiksa di Kamp Petempur ISIS Suriah