Suara.com - Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Romo Andang Binawan menilai persoalan lingkungan hidup bisa diselesaikan dengan campur tangan agama. Permasalahan lingkungan, menurut Romo Andang, berasal dari manusia.
Perpektif penyelesaian lingkungan bisa diselesaikan dengan doktrin agama. Salah satunya soal kepedulian sampah.
"Ketika orang menyatakan bahwa peduli sampah adalah bagian dari ibadah, itu bukan hanya ibadah dalam arti bilingual, tetapi ibadah dalam arti yang lain. Ini iman menjadi sangat penting, tapi tentu saja didukung oleh potensi ajaran," kata Romo Andang Binawan.
Hal itu dikatakan Romo Andang dalam Kajian Etika dan Peradaban (KEP) dengan tema "Agama & Masalah Lingkungan" di Universitas Paramadina, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: Risma Ajari Cara Kelola Sampah agar Diterapkan Anies Baswedan di Jakarta
Pastor penggerak gerakan orang muda peduli sampah dan lingkungan atau Gropesh itu mengakui proses penanaman sadar lingkungan kepada manusia bukanlah hal yang mudah ketika manusia tersebut sudah terbiasa hidup tak ramah lingkungan.
"Tapi masalahnya yang sering saya amati dan itu sering terjadi tidak hanya agama di Indonesia tetapi agama dalam arti luas pun masih sangat Antroposentris," tambahnya.
Antroposentris adalah paham bahwa manusia adalah spesies paling pusat dan penting daripada spesies hewan atau penilaian kenyataan melalui sudut pandang manusia yang eksklusif.
Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Ilmu Agama Islam Universitas Paramadina Pipip A Rifai Hasan menyebut dalam agama Islam menjaga alam agar tetap lestari juga sudah dituang dalam Al Quran.
"Mengelola alam atas nama Tuhan, yang dilupakan itu dalam konsep kekhalifahan itu manusia harus menjaga amanah, jadi di dalam Al Quran disebutkan bahwa manusia itu diberikan amanah di dunia ini (untuk menjaga lingkungan)," ungkap Pipip.
Baca Juga: Risma Dirayu Anggota DPRD Selesaikan Sampah Jakarta, Anies: Tak Perlu