TNI dan Polri Siaga agar Asap Kebakaran Hutan Tak Merembet ke Malaysia

Rabu, 31 Juli 2019 | 19:52 WIB
TNI dan Polri Siaga agar Asap Kebakaran Hutan Tak Merembet ke Malaysia
Kebakaran hutan dan lahan melanda perkebunan sawit rakyat di sejumlah titik di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2). [ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kabut Asap Akibat Karhutla ke Malaysia

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi potensi penyebaran kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Provinsi Riau ke negara Malaysia.

Agus mengungkapkan, untuk mengantisipasi dampak kabut asap akibat karhutla itu ke negara tetangga,  pemerintah telah menerjunkan 5.679 personel gabungan TNI-Polri di enam provinsi siaga darurat Karhutla.

Enam provinsi tersebut meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Titik Panas Karhutla Kini Meningkat 70 Persen Lebih

"Jadi pertama kita tadi kan sudah mengirimkan pasukan, ke lapangan masing-masing provinsi. Jadi kalau Malaysia tuh biasanya (asap) datang dari Sumatera dari Riau, Jambi, atau dari Sumsel, jadi di sana tim pasukan sudah diterjunkan,” kata Agus di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).

Selain menerjunkan personel gabungan, pemerintah kata Agus turut mengandalkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menghentikan sebaran api di provinsi siaga darurat Karhutla. Unit helikopter water boombing juga diturunkan untuk memadamkan bilamana terjadi kebakaran.

“Helikopter atau operasi TMC juga dilakukan itu salah satu usaha-usaha supaya asapnya tidak terjadi kebakaran hebat, dan asapnya tidak ke arah negara tetangga itu,”  ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki menyebut dampak kabut asap akibat Karhutla di Riau berpotensi menyebar ke Malaysia dan Singapura. Marzuki mengungkapkan hal itu berdasar arah mata angin di Riau yang bergerak dari arah tenggara menuju barat daya.

"Dari bulan Juli hingga Oktober 2019 arah angin mengarah ke dua negara tetangga. Artinya juga terjadi kabut asap di Riau akan mengarah ke Malaysia dan Singapura," kata Marzuki, di Posko Penanggulaangan Karhutla, Riau (29/7) lalu.

Baca Juga: Komisi III Apresiasi Peragaan Pemadaman Karhutla Polda Kalteng

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI