Suara.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta tidak menampik angkutan darat seperti kendaraan berat dan massal untuk barang atau orang dianggap sebagai salah satu sumber polusi. Namun, kendaraan tersebut disebut hanya memberikan kontribusi kecil pada polusi di Jakarta.
Organda DKI Shafruhan Sinungan menyebut angkutan darat tersebut bukan menjadi sumber utama polusi udara. Menurutnya, kendaraan pribadi menjadi penyumbang polusi terbanyak di Jakarta.
"Salah satu sumber polusi iya, tapi kontribusinya kecil. Karena kendaraan pribadi paling banyak," ujar Shafruhan saat dihubungi, Rabu (31/7/2019).
Shahrufan menganggap seharusnya pengguna kendaraan pribadi dialihkan menjadi pengguna transportasi umum. Ia menyebut Pemerintah Provinsi harus mengupayakannya lewat salah satu programnya, yakni Jak Lingko.
Baca Juga: 900 Ribu Warga DKI Jakarta Terserang ISPA, Dampak Polusi Udara?
"Jadi makanya bagaimana program Jak Lingko ini untuk meng-create masyarakat ayo menggunakan angkutan umum," kata Shahrufan.
Menurutnya, kebijakan tersebut harusnya memberi dampak bagi pengurangan polusi di Jakarta. Dengan berkurangnya kendaraan pribadi, berarti kualitas udara di Jakarta akan menjadi lebih baik.
"Otomatis polusi udara yang diakibatkan kendaraan bermotor akan berkurang," katanya,
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku akan memperbaiki polusi udara yang buruk di Jakarta. Salah satu caranya adalah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol.
Menurut Anies, udara Jakarta masih akan buruk dalam beberapa waktu ke depan karena saat ini di Jakarta sedang menjalani musim kemarau. Salah satu sumber polusi disebut Anies adalah kendaraan yang padat di jalan tol.
Baca Juga: DPRD DKI Kritik Lidah Mertua Anies, Bukan Solusi Atasi Polusi Udara Jakarta
"Pengurangan pertama adalah di kendaraan bermotor kami juga sedang akan kordinasi dengan pengelolola jalan tol," ujar Anies di GOR Rorotan, Jakarta Utara, Senin (29/7/2019).