Menristekdikti Akan Bicara ke Menkeu Terkait Besaran Gaji Rektor Asing

Rabu, 31 Juli 2019 | 15:43 WIB
Menristekdikti Akan Bicara ke Menkeu Terkait Besaran Gaji Rektor Asing
Menristek Dikti Muhammad Nasir. (Suara.com/Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pihaknya sudah menyampaikan pada Presiden Jokowi terkait rerencana merekrut rektor dari luar negeri alias rektor asing. Rektor asing itu nantinya akan memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang paling siap untuk dinaikkan rankingnya.

Rencana pemerintah merekrut rektor asing dalam rangka meningkatkan ranking perguruan tinggi di dalam negeri agar bisa mencapai 100 besar dunia.

"Saya sudah laporkan kepada Bapak Presiden dalam hal ini wacana untuk merekrut rektor asing ini, yang punya reputasi," ujar Nasir seperti dikutip Suara.com dari laman setkab.go.id, Rabu (31/7/2019).

Terkait siapa rektor luar negeri yang akan dipilih, Nasir mengatakan pihaknya hingga sat ini maisih melakukan pembahasan.

Baca Juga: Kuota Seleksi Mandiri PTN Terbatas, Jangan Asal Pilih Prodi

Terkait kriteria apa yang diperlukan dari pemerintah agar PTN yang dipimpin rektor tersebut mampu mencapai 100 besar dunia juga tengah disiapkan.

"Kalau yang tidak punya reputasi, jangan. Tidak mesti orang asing itu baik, belum tentu. Nanti kita cari," kata Nasir.

Nasir menuturkan, praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara lumrah dilakukan di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura juga melakukan hal yang sama.

Ia kemudian mencontohkan Nanyang Technological University (NTU) yang baru didirikan pada 1981, namun saat ini sudah masuk 50 besar dunia dalam waktu 38 tahun.

"NTU itu berdiri tahun 1981. Mereka di dalam pengembangan ternyata mereka mengundang rektor dari Amerika dan dosen-dosen beberapa besar. Mereka dari berdiri belum dikenal, sekarang bisa masuk 50 besar dunia," ucap dia.

Baca Juga: 8 PTN Terpapar Radikalisme, Begini Penjelasan Menhan

Nasir mengatakan dengan adanya rektor luar negeri dan dosen luar negeri dapat meningkatkan ranking perguruan tinggi Indonesia. Sehingga rakyat Indonesia akan lebih dekat dengan pendidikan tinggi yang berkualitas dunia.

Nasir kembali mencontohkan, banyaknya masyarakat Indonesia yang harus pergi ke luar negeri, termasuk ke NTU untuk mendapatkan pendidikan tinggi terbaik.

"Karena rektor asing dan kolaborasinya yang ada di Singapura, (NTU) bisa mendatangkan mahasiswa dari Amerika, Eropa, bahkan Indonesia ke sana," kata dia.

Menurutnya, salah satu aspek yang sering dibahas saat mengundang rektor luar negeri adalah gaji rektor asing tersebut yang diperkirakan akan memberatkan anggaran PTN yang dipimpinnya.

Karena itu, dirinya akan berkonsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Saya harus bicara dengan Menteri Keuangan juga, bagaimana kalau rektor dari luar negeri, kita datangkan ke Indonesia. Berapa gaji yang harus dia terima? Berapa komparasi negara-negara lain? Bagaimana bisa dilakukan, tetapi tidak mengganggu stabilitas keuangan di perguruan tinggi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI