Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku takut berdoa untuk bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan 2022 mendatang. Bahkan Risma tidak mau meminta untuk dicalonkan di Pilgub DKI Jakarta 2022.
Risma bahkan mengaku selama dua kali dirinya maju sebagai wali kota Surabaya dirinya pun tidak pernah meminta. Bahkan, berdoa untuk terpilih pun Risma mengaku tidak berani lantaran tanggung jawab menjadi kepala daerah menurutnya sangat berat.
"Saya sampaikan nanti Tuhan lah mengatur ini, saya dua kali jadi wali kota Surabaya saya tidak pernah meminta, doa aja nggak berani. Pasti enggak percaya toh," ujarnya
"Besok mau pemilihan (Pilkada Surabaya) saya minta enggak jadi, karena berat, berat tanggungjawabnya," lanjut dia usai mengahdirkan diskusi di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: Jadi Cagub DKI 2022? Risma: Saya Selesaikan Wali Kota Surabaya Sampai 2021
Risma enggan berandai-andai terkait kemungkinan dirinya yang akan didukung Partai NasDem maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Risma memastikan hingga 2021 dirinya hanya akan fokus menyelesaikan tanggung jawab sebagai wali kota Surabaya.
Risma menilai menjadi kepala daerah bukanlah tugas yang mudah. Sebab, kata dia, sebagai kepala daerah memiliki tanggung jawab besar untuk mengurus penduduknya.
"Sampai 2021 saya masih wali kota Surabaya, saya selesaikan jadi wali kota Surabaya, saya tidak mau berandai-andai karena itu berat jadi kepala daerah itu," kata Risma.
Sementara itu, Risma mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa bila mana ada masyarakat yang menghendaki dirinya untuk maju menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2022.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai NasDem, Bestari Barus mengungkapkan niatnya untuk mendukung Risma maju sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2022.
Baca Juga: DKI Olah Sampah Rp 3,7 Triliun, Wali Kota Risma: Untung Saya Nggak Pingsan
Hal itu ungkapkan Bestari saat dirinya tengah melakukan studi banding antara DPRD DKI Jakarta untuk menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF (intermediate treatment facility) di Surabaya. Bestari menilai selama menjabat sebagai wali kota, Risma telah berhasil mengelola sampah di Surabaya.
"Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari di Balai Kota Surabaya, Senin (29/7) lalu.