Suara.com - Seekor lalat terbang di sekeliling Presiden Filipina Rodrigo Duterte ketika ia sedang berpidato di sebuah sekolah di Manila, Filipina, Selasa (30/7/2019).
Pidato yang disampaikan Rodrigo Duterte saat itu bermuatan hinaan terhadap gereja Katolik yang berpengaruh di negaranya.
Lalat yang berdengung di sekitar kepala Rodrigo Duterte lalu mendarat di dahi dan pipinya. Ia lantas menggerak-gerakkan tangannya untuk mengusir lalat itu.
Kemudian pria 74 tahun tersebut berseloroh dengan menyalahkan para pastor atas ulah si lalat.
Baca Juga: Sahkan UU Anti Pelecehan Seksual, Presiden Duterte Dikritik Kaum Perempuan
"Saya sudah sangat lama bertikai dengan para pastor," katanya, dikutip dari AFP.
"Lalat ini pasti diperintah oleh mereka. Dia sudah mengikuti saya sejak beberapa waktu lalu," tambahnya, mengundang tawa para hadirin.
Rodrige Duterte kemudian memaki lalat itu karena gagal mengusirnya dengan jari saat mendarat di mikrofon.
"Tunggu sampai saya selesai berpidato. Saya akan menghancurkanmu dengan naskah ini," ucap Rodrigo Duterte.
Sebelum diganggu lalat, mantan wali kota itu menghina dogma Gereja Katolik dalam pidatonya. Ia menyebutnya, "Sama sekali tidak bisa diterima oleh akal sehat saya yang diberi Tuhan."
Baca Juga: Geger! Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mengaku Dulu Seorang Gay
Presiden ke-16 Filipina tersebut memang dikenal kerap mengkritik Gereja Katolik, agama yang dipeluk 80 persen lebih dari 100 juta penduduk negaranya.
Para pemimpin Gereja sendiri selama ini selalu bersikap kritis terhadap kebijakan Rodrigo Duterte, termasuk caranya menumpas narkotika, yang telah menewaskan ribuan orang.
Mereka juga menentang seruan Rodrigo Duterte untuk menegakkan kembali hukuman mati.
Insiden lalat pada Selasa itu bukanlah kali pertama seekor serangga menganggu Rodrigo Duterte saat pidato.
Pada Mei lalu, seekor kecoak merangkak naik dari pundaknya dan turun ke bagian depan kemejanya ketika ia berpidato dalam kegiatan kampanye menjelang pemilihan kongres.
Rodrigo Duterte kemudian bercanda bahwa serangga itu milik oposisi.