Utas Jual-Beli NIK dan KK Dilaporkan Kemendagri, @hendralm: Speak Up Salah?

Rabu, 31 Juli 2019 | 09:57 WIB
Utas Jual-Beli NIK dan KK Dilaporkan Kemendagri, @hendralm: Speak Up Salah?
Utas pencurian data NIK & KK - (Twitter/@hendralm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya itu, berdasarkan temuan @hendralm dari grup Facebook DREAM MARKET OFFICIAL, pelaku jual-beli NIK dan KK bahkan memiliki persediaan swafoto orang yang memegang KTP. Data-data tersebut ditawarkan dengan harga mulai dari Rp5 ribu.

Utas pencurian data NIK & KK - (Twitter/@hendralm)
Utas pencurian data NIK & KK - (Twitter/@hendralm)

Berdasarkan isi percakapan dari tangkapan layar grup, seorang pengguna Facebook bahkan mengaku memiliki NIK dan KK warga satu kecematan.

"Bayangin itu grup isinya 71 ribu orang, isinya kebanyakan jual-beli data. Aku baca-baca, mereka jual-beli data buat registrasi nomor HP sama daftar pay later. Halo @traveloka harap hati-hati sama yang ngajuin daftar pay later tapi pakai data orang lain," cuit @hendralm.

Dirinya juga menambahkan imbauan agar warga waspada jika dimintai swafoto memegang KTP karena cara tersebut bisa jadi modus untuk mencuri data.

Baca Juga: Kemendagri Kasih Data Kependudukan ke Swasta Berupa NIK Identitas Warga

Ia pun berniat menyadarkan masyarakat dan meminta pihak-pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus tersebut, dengan me-mention akun Twitter @DivHumas_Polri, @CCICPolri, dan @kemkominfo.

Namun, setelah temuannya ramai dibicarakan, @hendralm mengabarkan bahwa akun Facebook-nya telah diblokir oleh grup DREAM MARKET OFFICIAL, yang kemudian disebutkan berganti nama menjadi JUAL BELI ALL GAME.

Utas pencurian data NIK & KK - (Twitter/@hendralm)
Utas pencurian data NIK & KK - (Twitter/@hendralm)

Dari viral-nya utas tersebut, @hendralm juga menunjukkan laporan dari beberapa warganet yang pernah menjadi korban. Di antaranya didatangi debt collector padahal tak memiliki akun Traveloka pay later.

Sayangnya, sejak saat itu, @hendralm malah mendapat ancaman keselamatan yang dikirim melalui pesan pribadi di akun media sosial.

Pada Selasa (30/7/2019), akun resmi Twitter Divisi Humas Polri akhirnya angkat bicara terkait temuan @hendralm itu.

Baca Juga: NIK Diumbar di Internet, RUU Perlidungan Data Pribadi Mendesak Disahkan

"Polri sedang menyelidiki dugaan adanya jual-beli data kependudukan di media sosial. Data yang dijual-belikan berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Hal tersebut perlu segera ditindaklanjuti, karena rentan disalahgunakan," kicau @DivHumas_Polri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI