BMKG Siap Bantu Pertamina Petakan Tumpahan Limbah Minyak di Karawang

Rabu, 31 Juli 2019 | 02:00 WIB
BMKG Siap Bantu Pertamina Petakan Tumpahan Limbah Minyak di Karawang
Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7). [ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi (BMKG) Dodo Gunawan mengaku siap membantu PT Pertamina untuk memetakan sebaran tumpahan minyak mentah di perairan utara Karawang.

“BMKG sebatas memodelkan berdasarkan penjalaran gelombang laut, ke arah mana berpotensi sebaran minyak itu. Model itu sama seperti digunakan saat memetakan bencana letusan gunung untuk arah abu vukaniknya,” kata Dodo di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Dodo mengakui saat ini tinggi gelombang terjadi di sejumlah perairan laut, khususnya yang berhadapan langsung dengan samudra. Karena itujika terjadi tumpahan minyak di lautan, akan merembet sesuai dengan perjalanan gelombang laut karena mengikuti arus karena kecepatan angin yang mempengaruhi tinggi gelombang.

“Teman-teman di metro maritim sudah mulai mencoba membuat model terkait tumpahan minyak tersebut,” ujar Dodo.

Baca Juga: Walhi: Minyak Pertamina Tumpah sampai ke Kepulauan Seribu Jakarta

Namun, kata Dodo, sampai saat ini Pertamina belum melakukan koordinasi dengan BMKG terkait penanganan kasus itu khususnya pemetaan potensi wilayah sebar, walaupun pihaknya dapat menggunakan satelit untuk memotret arah tumpahan minyak itu.

Sebelumnya, Manager Kampanye Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) nasional, Dwi Sawung mencatat hingga Kamis (18/7), tumpahan minyak PT Pertamina di wilayah utara Karawang mengakibatkan 45,37 kilometer persegi lautan terdampak. Tumpahan minyak itu diduga telah mencapai Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan laporan nelayan setempat.

“Data luasan tercemar kami peroleh dari citra satelit ESA sentinel 1 yang bisa diakses oleh publik,” kata Sawung.

Sawung menyayangkan hingga saat ini Pertamina dan pemerintah belum juga mengeluarkan data atau pun citra satelit terkait potensi sebaran minyak mentah itu. Padahal kata Sawung, pemerintah memiliki teknologi untuk menghasilkan data itu dan hasilnya sangat dibutuhkan publik.

“Kami menggunkanan satelit asing, yang datanya kembali dapat diperbaharui tanggal 2 Agustus 2019 mendatang,” kata Sawung.

Baca Juga: Pertamina Imbau Tidak Menggoyang Mobil saat Isi Bensin, Ternyata Bahaya

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengakui jika sebaran tumpahan minyak mentah telah mencapai Sembilan desa di Karawang dan dua desa di Bekasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI