Dari Survei Lokal, Gibran Dijagokan Teruskan Jokowi Jadi Wali Kota Solo

Senin, 29 Juli 2019 | 06:30 WIB
Dari Survei Lokal, Gibran Dijagokan Teruskan Jokowi Jadi Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka saat ditemui di Solo Paragon Mall, Sabtu (27/7/2019) malam. [Suara.com/Ari Purnomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berawal dari sebuah survei lembaga survei lokal, Lembaga Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo. Dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa pemilihan wali Kota Solo (Pilwalkot).

Keduanya bahkan masuk dalam deretan tokoh terpopuler. Ketua Lab Kebijakan Unisri Solo, Suwardi menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah mengadakan survei. Teknik yang digunakan adalah cuplikan random sampling.

"Ada 96 titik atau lokasi survei, masing-masing titik ada delapan responden sehingga totalnya sebanyak 766 responden. Uji sampel dengan margin eror sebesar 4 persen," urai Suwardi saat ditemui di Kampus Unisri, Kamis (25/7/2019) lalu.

Suwarsi mengatakan ada tiga kategori yang masuk dalam survei yang diadakan selama periode Juni-Juli 2019. Diantaranya, dari popularitas, akseptabilitas dan juga dari elektabilitas. Untuk popularitas, Suwardi mengatakan putra sulung Jokowi itu menempati urutan tertinggi.

Baca Juga: Gibran Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, Jokowi: Tanya ke Anaknya Saja

"Dari 766 responden, 90 persennya ada Gibran. Disusul Achmad Purnomo (Wakil Walikota), dan di urutan ketiga ada nama Kaesang dengan persentase sebanyak 86 persen," ucapnya.

Sementara dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menduduki peringkat pertama. Disusul Gibran, kemudian Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa baru kemudian Kaesang Pangarep.

Dan di kategori terakhir yakni elektabilitas, Achmad Purnomo berada di urutan pertama dengan 38 persen. Urutan kedua ditempati Gibran dengan 13 persen dan Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa dengan 11 persen. Sedangkan Kaesang berada di hanya mendapatkan satu persen.

Menanggapi itu, Jokowi santai. Tapi dia senang anaknya dijagokan.

"Ya tadi malam saya baca, surveinya saya baca. Ya saya senang saja," ujar Jokowi saat menghadiri pembubaran TKN Jokowi – Maruf di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Jumat (26/7/2019) kemarin.

Baca Juga: Tukang Martabak dan Pedagang Pisang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo

Jokowi menuturkan, kedua putranya dan putrinya Kahiyang Ayu merupakan anak-anak yang mandiri. Karenanya, ia mempersilakan Gibran maupun Kaesang menentukan pilihan, apakah tetap menjadi pengusaha atau terjun ke dunia politik.

"Mereka ini anak-anak mandiri. Mau bisnis ya silakan, mau jualan pisang silakan, jualan martabak silakan, saya enggak pernah melarang. Mau di politik juga silakan,” tuturnya.

Namun, Jokowi mengklaim tak mengetahui apa yang menjadi keputusan kedua putranya, terutama si sulung Gibran yang persentase elektabilitasnya terbilang tinggi.

”Enggak tahu saya, tanyakan saja ke anaknya langsung," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku mendukung keputusan Gibran kalau nanti memilih di dunia politik ataupun karier dalam bidang usaha.

"Orang tua bisanya hanya itu. Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apa pun. Jualan pisang saya dukung jualan martabak saya dukung," tegasnya.

Jokowi menjelaskan sampai saat ini belum ada satu partai politik pun yang menyampaikan ketertarikannya untuk meminang putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam kontestasi Pilwalkot Solo 2020 mendatang.

Jokowi mengaku menyerahkan sepenuhnya terkait keputusan tersebut kepada Gibran.

"Ada survei gitu aja pada bingung, heboh. Kalau saya ya saya serahkan ke anaknya saja. Orang tua itu hanya, sama waktu memutuskan jualan martabak itu ya silakan," terangnya.

Jokowi mengatakan bahwa dirinya demokratis, termasuk dalam memimpin keluarganya. Dia tidak mungkin memaksakan satu kehendak kepada anak-anaknya. Terlebih dalam hal politik.

Mengenai masa depan anak-anaknya, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing.

"Ada yang mutusin jualan pisang ya silahkan. Saya paksa pegang pabrik juga nggak mau. Dipaksa-paksa kalau nggak mau gimana. Saya itu demokratis," ungkapnya.

Yang paling penting menurut mantan Wali Kota Solo itu adalah, tanggung jawab dan kemandirian. Jokowi menekankan, bahwa dalam karir apapun tanggung jawab dan kemandirian harus menjadi kunci.

"Yang terpenting di setiap jabatan apapun, di setiap karir apapun adalah tanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab," ucapnya.

Ditanya apakah sudah bertemu dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jokowi mengaku sampai saat ini belum ada pertemuan.

"Partai politik juga belum ada yang bertemu (minta izin)," sambungnya.

Gibran pun memberikan tanggapan namanya sebagai salah satu kandidat bakal calon Wali Kota Solo.

"Terimakasih sekali untuk warga Solo yang sudah memberi penilaian positif kepada saya. Pada intinya di keluarga saya, bapak, ibu itu sangat demokratis," kata Gibran saat ditemui di Solo Paragon Mall, Sabtu (27/7/2019) malam.

Suami Selvi Ananda itu menyampaikan, pada prinsipnya dirinya harus mandiri. Dia mencontohkan, seperti halnya dirinya terjun ke bisnis maka juga harus mandiri.

"Jadi kalau jadi pengusaha harus jadi pengusaha mandiri. Kalau jadi politikus jadi politikus mandiri. Bapak enggak pernah memaksa apa pun," tambahnya.

Termasuk dalam hal berpolitik, Gibran mengatakan, ayahnya tidak pernah mengarahkan dirinya harus ikut dalam partai politik tertentu. Semua pilihan diserahkan sepenuhnya kepada dirinya.

"Pokoknya bebas, harus mandiri. Kalau teman-teman media lihat di media sosial saya, Kaesang maupun saya masih melakukan aktivitas seperti biasa," katanya.

Gibran bahkan meminta media agar memberitahukan dirinya kalau KPU sudah membuka pendaftaran bakal calon wali kota.

"Lha wong KPU apa sudah membuka pendaftaran? Nanti kamu kabari saya saja kalau sudah ada pendaftaran," kata Gibran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI