Mahasiswi Disuruh Bugil di Video Call, Kasus Novel Dibawa ke Kongres AS

Sabtu, 27 Juli 2019 | 13:46 WIB
Mahasiswi Disuruh Bugil di Video Call, Kasus Novel Dibawa ke Kongres AS
Mario Valentino, pelaku pemerasan mahasiswi dengan modus video call. (antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mahasiswi menjadi korban jebakan hingga pemerasan setelah disuruh beradegan bugil oleh seorang pemuda di Bangka Belitung.

Di sisi lain, Polri mengaku makin termotivasi karena kasus Novel Baswedan dibawa ke Kongres Amerika Serikat. Berikut ulasan 5 persitiwa daerah hingga isu nasional terpopuler, Jumat (26/7/2019) kemarin, yang dirangkum Suara.com:

1. Kena Jebakan Mario, Mahasiswi Diperas Usai Disuruh Bugil Lewat Video Call

Ilustrasi. [Serujambi]
Ilustrasi. [Serujambi]

Polisi meringkus pemuda bernama Mario Valentino (21) terkait kasus pemerasan terhadap seorang mahasiswi di Kepulauan Bangka Belitung. Aksi pemerasaan itu terjadi setelah korban dijebak pelaku yang memintanya untuk beradegan bugil lewat video call di aplikasi, WhatsApp.

Baca Juga: Dian Sastro Sindir Lulusan UI yang Protes Gaji Rp 8 Juta

"Pelaku kami tangkap pada 11 Juli 2019 di rumahnya, menindaklanjuti laporan dari seorang mahasiswi yang melaporkan ke Polda Babel terkait tindakan pemerasan yang dilakukan pelaku terhadap dirinya," kata Direktur Reskrimsus Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Indra Krismayadi saat konfrensi pers di Mapolda Babel, Jumat (26/7/2019).

Baca selengkapnya

2. Perempuan Telanjang Dada Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Indekos

Ilustrasi
Ilustrasi

Melani, perempuan berusia 48 tahun di Jombang, Jawa Timur, ditemukan tewas membusuk di kamar indekos, Jl Gatot Subroto No 108 Mojoangapit, Jumat (26/7/2019).

Saat ditemukan, kondisi Melani terlentang di atas kasur. Tubuhnya membengkak, pada bagian atas telanjang. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pemilik kos dan dilaporkan polsek setempat.

Baca Juga: Alumnus UI Negeri, Sekjen PSI Ajak Tolak Gaji 8 Juta

Baca selengkapnya

3. Tolak Anies Nyapres, Nasdem: Jangan Sampai Nanti PSI Berubah Jadi LSM

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Suara.com/ Adit Rianto/ Peter Rotti)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Suara.com/ Adit Rianto/ Peter Rotti)

Partai Nasdem meminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Pasalnya, PSI menyatakan menolak mendukung Anies karena menyebut Nasdem mendukung Gubernur yang menang karena politisasi agama.

Ketua Fraksi partai Nasdem di DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus menyebut tidak ada pernyataan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Anies memenangkan Pilkada karena cara tertentu. Menurutnya kemenangan Anies sudah sesuai aturan.

Baca selengkapnya

4. AHY Diserang, Politisi Demokrat: Sudahlah Ted, Ilmumu Cekak Soal Demokrasi

Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean. (Suara.com/Ria Rizki)
Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean. (Suara.com/Ria Rizki)

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menanggapi balik cuitan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi yang ditujukan kepada dirinya dan Partai Demokrat.

Melalui akun Twitter @FerdinandHaean2, Ferdinand meminta Teddy berhenti untuk memberi pandangannya terkaiit pernyataan Ferdinand sebelumnya. Ia menganggap ilmu Teddy belum cukup untuk menanggapi soal demokrasi.

Baca selengkapnya

5. Kasus Novel Dibawa ke Kongres AS, Polri Makin Termotivasi

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Amnesty Internasional membahas kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK Novel Baswedan di Kongres Amerika Serikat pada Kamis (25/7/2019) kemarin. Polri melihat ini sebagai motivasi pengungkapan kasus Novel.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra mengaku Polri tak mempermasalahkan jika kasus yang sedang mereka selidiki dibahas di level internasional, namun tetap melihat dampak dari peristiwa tersebut.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI