Dian Sastro Sindir Lulusan UI yang Protes Gaji Rp 8 Juta

Jum'at, 26 Juli 2019 | 18:52 WIB
Dian Sastro Sindir Lulusan UI yang Protes Gaji Rp 8 Juta
Dian Sastrowardoyo (Sumarni/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi potes seseorang yang mengaku lulusan Universitas Indonesia (UI) menjadi sorotan publik. Banyak pihak yang menilai orang itu terlalu sombong sebab menolak gaji Rp 8 juta yang terbilang tinggi.

Berbagai sindiran hingga kritikan pedas bermunculan. Bahkan, profesor hingga artis Dian Sastrowardoyo juga tak ketinggalan memberikan komentar atas viralnya protesan tersebut.

Berikut Suara.com merangkum tiga komentar pedas dari tokoh publik mengenai protesan si lulusan UI.

1. Dian Sastrowardoyo
Dian Sastrowardoyo yang jebolan Filsafat Universitas Indonesia menceritakan, gaji pertama yang ia dapat setelah lulus dari kampus tersebut. Pada 2008, ia mendapatkan pekerjaan pertama di sebuah perusahaan dengan gaji di bawah Rp 8 juta.

Baca Juga: Surya Paloh Bertemu Anies saat Prabowo ke Rumah Megawati, Jokowi: Apa Sih?

"Zamannya gw ngantor fresh graduate dulu, gw gaji pertama di bawah 8 juta. Tapi itu dulu ya tahun 2008. 11 tahun yang lalu," kata Dian Sastrowardoyo melalui instastory akun miliknya @therealdisastr.

Meski mendapat gaji yang tak terlalu besar, ia mengaku bersyukur. Sebab, di perusahaan tersebut ia mendapatkan banyak pengalaman berharga.

Komentar Dian Sastrowardoyo soal lulusan UI tolak gaji Rp 8 juta (Instagram/ @therealdisastr)
Komentar Dian Sastrowardoyo soal lulusan UI tolak gaji Rp 8 juta (Instagram/ @therealdisastr)

"Tapi asli gue bangga banget dan bersyukur banget sudah dapat kesempatan bisa diterima di kantor konsultan manajemen multinasional, walaupun gw sempet ngartis (karena konotasinya jadi artis atau orang industri kreatif itu: gak kompeten) #LulusanUI #BedaGenerasi," sambungnya.

Menurutnya, pengalaman yang didapat dari pekerjaan yang dijalaninya tidak bisa dibayar dengan nominal gaji. Terlebih untuk seseorang yang baru saja lulus dari kuliah.

"Tapi asli, kesempatan belajar itu gak bisa divaluasi dengan nilai uang. Karena yang ngerasain elo sendiri. Dude, zaman lagi susah. Dapet kerjaan aja sudah alhamdulillah," tulis Dian.

Baca Juga: PDIP - Nasdem Pastikan Koalisi Jokowi Masih Solid

"People are getting laid off everyday now. Enggak ngaruh loe lulusan mana. Gue juga #LulusanUI tapi biasa aja kalee," imbuhnya.

2. Gus Nadir
Rais Syuriah PCINU Australia Nadirsyah Hosen atau dikenal Gus Nadir ikut memberikan komentar mengenai viralnya protes lulusan UI.

Gus Nadir yang merupakan lulusan IAIN dan kekinian menjadi Profesor Hukum di Monash University, Melbourne, Australia ini mensyukuri pendapatan yang diterima asal bisa membahagiakan keluarga.

"Saya bukan #LulusanUI cuma lulusan IAIN, yang berganti nama menjadi UIN. Gaji berapa? Yah lumayanlah kalau dibelikan kerupuk, satu keluarga bisa kenyang," kata Gus Nadir.

Cuitan Gus Nadir terkait keluhan lulusan UI yang ditawari gaji Rp 8 juta. (Twitter/@na_dirs)
Cuitan Gus Nadir terkait keluhan lulusan UI yang ditawari gaji Rp 8 juta. (Twitter/@na_dirs)

Baginya, lulusan kampus manapun tidak bisa menjamin masa depan seseorang akan sukses. Kesuksesan itu bisa diraih dengan usaha orang itu sendiri, bukan orang lain.

"Lulusan apa pun atau gak lulus sekalipun, masa depan ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain. Maju terus dengan senyum dan doa," imbuhnya.

3. Sujiwo Tejo
Budayawan Sujiwo Tejo tak ketinggalan memberikan nasihat mengenai viralnya lulusan UI tolak gaji tinggi. Menurut Sujiwo Tejo, tak peduli berapa besar gaji seseorang tidak akan pernah cukup.

"Ada fresh graduate menolak gaji juta? Kuberitahu, gaji itu sebesar apapun gak akan pernah cukup. Setiap gaji melahirkan kebutuhan baru (pergaulan, gaya hidup dan lain-lain)," tulis @sudjiwotedjo.

Cuitan Sujiwo Tejo soal lulusan protes gaji Rp 8 juta. (Twitter/@sudjiwotedjo)
Cuitan Sujiwo Tejo soal lulusan protes gaji Rp 8 juta. (Twitter/@sudjiwotedjo)

Ia menyarankan agar setiap orang bisa bekerja sesuai dengan bidang yang disukai. Sehingga, meskipun mendapatkan gaji kecil bahkan tak digaji, orang tersebut tetap nyaman menjalani pekerjaannya.

"Fresh graduate lebih baik bekerja di bidang yang amat sangat dicintainya, bahkan ekstrimnya bila tanpa gaji pun," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI