Sandiaga: Posisi di Luar Pemerintahan Lebih Bermartabat

Jum'at, 26 Juli 2019 | 16:30 WIB
Sandiaga: Posisi di Luar Pemerintahan Lebih Bermartabat
Eks Cawapres Sandiaga Uno saat ditemui wartawan di Masjid At-Taqwa. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Cawapres Sandiaga Uno menanggapi pernyataaan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang meminta porsi 55:45 sebagai syarat rekonsiliasi antara Presiden terpilih Jokowi dengan eks Capres Prabowo Subianto pasca Pilpres 2019 lalu.

Terkait permintaan Amien Rais, Sandiaga meminta agar Jokowi tidak perlu menambah partai politik dalam koalisi partai pendukungnya. Menurutnya, tidak ada yang salah kalau menjadi bagian dari oposisi. Pasalnya, bukan hanya memberikan masukan namun tetap bisa membantu masyarakat tanpa harus melalui pemerintah.

"Saya sampaikan bahwa posisi mengingatkan mitra yang konstruktif di luar pemerintah itu sangat bermartabat," kata Sandiaga saat ditemui di Masjid At-Taqwa, Komplek PIK, Jalan Raya Penggilingan, Jakarta Timur, Jumat (26/7/2019).

Selain itu, Sandiaga juga berpendapat kalau partai koalisi pengusung Jokowi - Maruf Amin berjumlah tidak sedikit. Karena itu, ketimbang memikirkan masuknya partai baru dalam koalisi, Sandiaga mengharapkan Jokowi untuk lebih fokus kepada pembentukan kabinet dengan koalisi yang sudah ada.

Baca Juga: Jadi Saksi Pernikahan Tania Nadira, Ini Kata Sandiaga Uno

"Pemerintah sekarang koalisinya pak Jokowi udah banyak sekali anggotanya apalagi kalau ditambah dengan hasil dari rekonsiliasi ini, ini pandangan pribadi saya biarkan pak Jokowi fokus untuk membentuk kabinetnya," ujarnya.

Sandiaga sendiri mengaku tetap berada di posisi yang sama dengan kondisi Pemilihan Presiden 2019 yakni sebagai kubu oposisi. Menurutnya, mencairkan suasana panas pada Pilpres 2019 bukan berarti seluruh pihak kemudian menyatu dengan pemerintah. Akan tetapi tetap bekerja dengan menjaga keseimbangan negara.

"Berbeda tapi tidak perlu bermusuhan sehingga akan terjadi check dan balance," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI