Bakal Bentuk Koalisi Plus, Moeldoko: Jokowi Akan Dengarkan Suara Pendukung

Jum'at, 26 Juli 2019 | 15:43 WIB
Bakal Bentuk Koalisi Plus, Moeldoko: Jokowi Akan Dengarkan Suara Pendukung
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Moeldoko, menyebut presiden terpilih Joko Widodo akan membahas isu penambahan parpol dari pendukung Prabowo - Sandiaga dengan petinggi Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Moledoko mengatakan Jokowi akan mempertimbangkan masukan dari petinggi KIK terkait wacana pembentukan koalisi plus-plus.

"Tentunya pak Jokowi akan mempertimbangkan baik-baik, mempentingkan semua suara, termasuk suara dari relawan. Beliau juga dengarkan suara dari koalisi yang sudah terbangun juga didengarkan," ujar Moeldoko di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Selain Jokowi akan mempertimbangkan suara dari relawan dan anggota koalisi, Moeldoko memastikan mantan Gubernur Jakarta itu juga memikirkan jangka panjang terkait bergabungnya partai lain ke koalisi Jokowi - Ma'ruf di pemerintahan.

"Tapi juga ada pemikiran jangka panjang bahwa negara ini harus dibangun di atas stabilitas yang baik. Sehingga program pembangunan yang digagas, direncanakan bisa berjalan dengan baik, karena didukung oleh stabilitas itu intinya seperti itu dan itu wajar," kata dia.

Baca Juga: Ada Peran BG di Pertemuan Prabowo, Jokowi dan Mega, Ini Kata Pengamat

Moeldoko menuturkan, di dunia politik bersifat dinamis dan selalu berubah. Karena itu, bisa saja terjadi koalisi plus-plus dengan bergabungnya anggota partai politik ke koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Itu sekali lagi dalam perpolitikan enggak ada yang stagnan. Enggak ada yang berhenti, dinamis," katanya.

"Selalu bergerak dan pergerakannya bisa cepat bisa lambat sesuai situasi dan kondisi. Saya katakan koalisi bisa bertambah, bahasa bertambah kan plus. Koalisi plus-plus," mantan panglima TNI itu menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI