Suara.com - Peneliti sosok Joko Widodo, Andi Zulkarnain endus ada lima nama baru yang dianggap cocok mengisi pos menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Di antara nama itu sudah terkenal, tapi ada juga yang tak terkenal.
Di antara nama itu adalah Erick Thohir yang cocok jadi menteri bidang perekonomian dan perdagangan.
"Erick Thohir membuktikan diri bagus sebagai pebisnis dan juga sukses memimpin TKN, dia cocok menjadi menteri yang berkaitan dengan perekonomian atau perdagangan," kata Andi Zulkarnain di Jakarta, Kamis (26/7/2019).
Lalu, putri dari Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. Bisa jadi Yenny Wahid jadi menteri sosial.
Baca Juga: Analis: Yusril, Mahfud dan Erick Thohir Berpotensi Jadi Menteri Jokowi
Yenny selama ini berkecimpung begitu aktif di bidang sosial kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat kecil dan pembelaannya pada kaum minoritas yang terpinggirkan lewat The Wahid Foundation.
Nama yang muncul selanjutnya ialah Bahlil Lahadalia. Ia disebut-sebut layak menjadi menteri koperasi dan UKM karena latar belakangnya sebagai Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan sukses di bidang UMKM.
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menjadi nama yang layak dipertimbangkan menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
"Pak Moeldoko punya kemampuan memimpin menko seperti itu, apalagi dia punya rekam jejak yang patut menjadi pertimbangan," kata Andi.
Satu nama lagi terselip generasi muda bernama Ariel Rosyid, Andi menyebutnya sebagai perwakilan dari aktivis milenial dan juga mewakili Cipayung.
Baca Juga: Klaim Tak Mau Jadi Menteri Jokowi, Ahok: Saya Sudah Cacat di Republik Ini
"Dia menggerakkan milenial se Indonesia, punya jejaring HMI dan Cipayung plus, saya kira bisa menjadi Menpora," ujarnya.
Nama-nama yang menjadi calon menteri dalam kabinet di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo mulai hangat diperbincangkan beberapa minggu terakhir. Bahkan sempat beredar di media sosial daftar nama calon menteri Kabinet Kerja Jilid II yang belakangan dikonfirmasi sebagai informasi hoaks.
Banyak pihak seakan tidak sabar ingin tahu lebih cepat siapa yang akan ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya di jajaran kabinet, sehingga belakangan memunculkan prediksi dari para pakar. (Antara)