Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan perwakilan dari World Custom Organization (WCO) di Kantor Wapres pada Kamis (25/7/2019).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai Indonesia yang akan memiliki fasilitas pelatihan bea cukai untuk negara-negara kepulauan kecil dan persiapan menjadi tuan rumah pertemuan World Custom Organization (WCO) di Bali pada 2020.
Saat pertemuan, JK serta Sri Mulyani berbincang dengan Sekjen World Custom Organization (WCO) Kunio Mikuriya dan Head Of Regional Office For Capacity Building Asia Pasific, Norikazu Karamoto. Selain itu, ikut hadir juga Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi.
Selama dua hari kunjungannya di Indonesia, Mikuriya meninjau fasilitas training bea cukai. Melihat fasilitas tersebut, Mikuriya menilai ada negara-negara kepulauan kecil yang membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas bea cukainya.
Baca Juga: BNN dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu 30 Kilogram dari Malaysia
"Mikuriya melihat fasilitas training bea cukai yang akan dijadikan pusat training bagi negara-negara terutama negara kepulauan kecil," kata Sri.
Alasan Indonesia dipilih menjadi pusat pelatihan bea cukai untuk negara-negara kepulauan kecil karena banyak kemajuan yang ditorehkan. Karena itulah Indonesia dijadikan contoh untuk negara-negara lain.
Dalam kesempatan yang sama, Mikuriya juga menerangkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dari 1.083 member WCO yang aktif. Ia sempat memuji Indonesia yang memiliki bea cukai dengan kualitas baik.
Bukan hanya dipilih menjadi pusat pelatihan bea cukai, Indonesia juga ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan World Custom Organization (WCO) di Bali pada 2020.
"Tak cuma teknologi, tapi sumber daya manusia bea cukai Indonesia telah memiliki model yang bagus," kata Mikuriya.
Baca Juga: Jurus Dirjen Bea Cukai Tingkatkan Neraca Perdagangan