Suara.com - Pertemuan antara pasangan capres dan cawapres pada pemilihan presiden 2009, bak dua kawan lama yang sudah tak saling jumpa. Begitu ada kesempatan bertemu, maka semua cerita kemudian tumpah ruah.
Sudah hampir sekitar satu tahun sejak pertemuan terakhir di ajang pertandingan pencak silat dalam perhelatan Asian Games tahun lalu, kini temu kangen antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kembali bersemi.
Kekinian, keduanya barus saja bertemu di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2019) kemarin. Kehadiran Prabowo yang didampingi dua elite Gerindra, Waketum Edhy Prabowo dan Sekjen Ahmad Muzani begitu dihormati.
Mereka diberi jamuan makan siang berupa nasi goreng dan bakwan yang diakui dibuat langsung oleh tuan rumah, Megawati.
Baca Juga: Ngobrol Empat Mata, Megawati Minta Ini ke Prabowo
Prabowo yang ternyata sudah lebih dahulu meminta sejak lama dimasakkan oleh Megawati, sampai ketagihan meminta tambah nasi goreng yang kata para elite politik itu enak rasanya tiada dua.
Permintaan tambah nasi dari Prabowo itu lantas dibalas guyon oleh Megawati ke Prabowo, sudah gemuk dan harus diet, kurang lebih itu inti ucapan Presiden ke-5 RI.
"Bahkan (Megawati) memberikan ke Mas Bowo kalau bisa diet, dan Pak Prabowo kan sempet diet lama sebetulnya," kata Edhy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Tak berhenti pada guyonan diet untuk Prabowo. Megawati kemudian mengalihkan pembicaraan dengan menyinggung dirinya sendiri yang ia akui sudah sepuh atau berusia lanjut.
Namun, pengakuan Megawati yang sudah sepuh itu dibantah buru-buru oleh Prabowo. Mantan Danjen Kopassus itu menyiratkan jika sebetulnya Megawati masih muda, setidaknya tak lebih tua dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tirto Bikin Artikel Megawati Sebut Alien Ingin Dipimpin Jokowi?
Antara Megawati dan Mahatir diketahui memang terpaut usia hingga dua dekade.
"Beliau (Megawati) menyampaikan wah saya sih sudah sepuh, enggak Bu, Ibu masih muda dibanding Mahatir, ketawa. Ceritalah tentang Mahatir," ujar Edhy.
Dalam tenggat waktu sebelumnya, masih dalam pertemuan yang sama, Megawati juga turut menceritakan ke Prabowo ihwal pengalamannya menjadi putri Proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno.
"Saya melihat pertemuan itu, bagaimana Ibu Mega bercerita sangat terbuka tentang sejarah beliau sebagai anak Proklamator, beliau ceritakan bagaimana kedekatan beliau dengan ibu, beliau ceritakan dengan ibu dan Bung karno kan sebenarnya bedanya jauh," ujar Edhy.
Edhy merasa apa yang diceritakan Megawati mengenai pengalaman pribadinya itu merupakan pertanda akan hubungan baiknya dengan Prabowo yang memang sudah terjalin sejak lama.
"Itu kan diceritakan ke kita, kita kan merasa dianggap orang sangat dekat sekali, itu yang kami rasakan. Ceritanya enggak ada yang dibuat-buat, apa adanya," ucap Edhy.
Terlepas dari segala tudingan positif dan negatid dari berbagai pihak mengenai pertemuan tersebut, Edhy mengakui jika suasana di Teuku Umar pada Rabu kemarin memang benar-benar cair. Sayang, kata dia, momen kedekatan Prabowo-Megawati itu tak mendapat sorotan dari kamera media karena bersifat internal.
"Jadi sangat terbuka lah. Ini kalau waktu itu diliput, tapi kan gak mungkin ya ngobrol sebebas itu kalau diliput media. Itu mungkin suasana cair di Indonesia ini semakin cair dan semakin kondusif ya. Anda lihat sendiri dari hasil dua pertemuan ini kan menghasilkan suasana yang semakin kondusif dan mudah-mudahan ini terus berjalan baik, ini tujuan kita," tutur Edhy.