Suara.com - PKS menyoroti sosok di balik dua pertemuan besar yang telah dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo kali pertama melakukan pertemuan politis dengan presiden terpilih Jokowi. Terbaru, dia bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsy menilai, apa yang dilakukan oleh orang di balik dua pertemuan tersebut merupakan suatu hal yang menarik.
Ia kemudian memuji sosok di balik layar yang tak lain ialah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan alias BG.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Ungkap Alasan Persamuhan Prabowo-Mega di Teuku Umar
"Tetapi ada yang menarik dari pertemuan kemarin itu adalah, siapa di balik pertemuan itu yang menyiapkan suasana makan siang, pertemuan di MRT. Itulah kelebihan seorang Budi Gunawan. Budi Gunawan seorang KABIN yang menyiapkan persiapan begitu indah, cantik, dan selesai," tutur Aboe Bakar di DPR, Kamis (25/7/2019).
Namun, di balik pujiannya kepada BG, Aboe Bakar juga mencurigai ada kepentingan lain dari terlaksananya dua pertemuan antara Prabowo – Jokowi yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan Prabowo – Megawati.
Menurutnya, terlepas dari bantahan tak ada pembahasan pembagian jatah kursi dalam kedua pertemuan, kecurigaan ada ”udang di balik batu” dari pertemuan tersebut juga tak bisa dipungkiri.
"Tapi tidak ada makan siang gratis. Orang yang datang kan sudah jelas, yang dibawa itu Edhy Prabowo dan Ahmad Muzani, di sana (PDIP) yang dibawa Puan. Itu pasti ada teka-teki silangnya lah, ini mau diisi ke mana, mau diisi ke mana. Mau dikatakan tidak ada bagi-bagi apa dan sebagainya, itulah fakta simbol-simbol seperti nasi goreng dan bakwan tadi," kata Aboe Bakar.
Untuk diketahui, pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi pada Sabtu (23/6/2019) di MRT dan FX Senayan serta pertemuan dengan Megawati di Teuku Umar, Rabu (24/7/2019) diinisiatori oleh Budi Gunawan.
Baca Juga: Hadiah Megawati dari Prabowo Disoal KPK, PDIP: Lukisan Itu Bukan Suap
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono sampai memuji dan menyarankan BG menjadi politisi.