Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meragukan langkah Partai Gerindra gabung ke barisan partai pendukung Jokowi - Maruf Amin di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Pasalnya, tidak mudah bagi Gerindra untuk diterima oleh partai di KIK.
Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsy menyebut kehadiran Gerindra akan menjadi ancaman sendiri bagi para parati pendukung Jokowi lantaran khawatir jatah perolehan kursi dapat berkurang dengan masuknya partai yang diketuai Prabowo Subianto.
"Selanjutnya yang perlu dipahami apapun jadinya Gerindra merapat ke koalisi akan ada yang merasa kurang nyaman pasti. Takut enggak kebagian nanti gara-gara Gerindra masuk, nanti kurang (jatahnya). Ada yang takut kurang porsi ya kan," ujar Alhabsy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Alhabsy menuturkan, salah satu parpol yang ketakutan jatah kursi menterinya berkurang adalah PKB.
Baca Juga: Ketum Nasdem Beri Dukungan di Pilpres 2024, PKS: Anies Fokus Urus Jakarta
"Apalagi nanti kalau PKB kurang. Jadi takut menurunkan solidaritas," sambung Aboe Bakar.
Meski demikian Alhabsy menyebut keputusan Gerindra gabung koalisi maupun memilih tetap menjadi oposisi bukan lagi urusan PKS dan partai eks pendukung Prabowo-Sandi lainnya yang sempat tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
"Sebenarnya di BPN sudah selesai, selesai 28 Juni lalu dibubarkan. Jadi sudah enggak ada lagi koalisi dan silahkan mengambil tindakan masing-masing," kata Aboe Bakar.