Hari Ini, Teror Air Keras Novel Baswedan Dibahas di Kongres AS

Kamis, 25 Juli 2019 | 17:25 WIB
Hari Ini, Teror Air Keras Novel Baswedan Dibahas di Kongres AS
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amnesty Internasional akan membahas kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan di Kongres Amerika Serikat pada Kamis (25/7/2019), hari ini. Acara kongres itu akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB pagi waktu setempat.

Staf Komunikasi dan Media Amnesty International Indonesia, Haeril Halim mengatakan, kasus penyerangan terhadap Novel menjadi salah satu topik pembahasan dalam forum bertajuk "Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook” di Subcommittee on Asia, the Pacific, and Nonproliferation House Foreign Affairs Committee". Selain kasus Novel, kasus-kasus pelanggaran HAM turut dibahas.

"Kasus penyerangan Novel Baswedan merupakan salah satu dari beberapa kasus-kasus pelanggaran HAM yang menjadi topik pembahasan pada forum hari ini. Manager Advokasi Asia Pasifik Amnesty International USA, Francisco Bencosme, akan berbicara di Kongres Amerika Serikat pada forum tersebut," kata Haeril melalui keterangan tertulis.

Haeril mengatakan, Amnesty Internasional berharap agar Kongres Amerika Serikat akan membahas kasus penyerangan Novel manakala berinteraksi dengan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Jago Bidang Reserse, Alasan Idham Azis Dipilih Mabes Urus Kasus Novel

Tak hanya itu, Haeril menambahkan, pihaknya juga berharap agar beberapa anggota Kongres Amerika Serikat agar mengirim surat kepada pemerintah Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar kasus tersebut menjadi terang atau terselesaikan.

"Kami juga berharap beberapa anggota Kongres AS yang memiliki perhatian terhadap kasus Novel untuk mengirimkan surat mendorong pemerintah atau parlemen Indonesia untuk segera menyelesaikan kasus penyerangan Novel, salah satunya dengan pembentukan TGPF independen," tutup Khaeril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI