Praperadilan Kilvan, Ahli Pidana: Orang Bisa Tersangka Meski Tak Diperiksa

Kamis, 25 Juli 2019 | 16:49 WIB
Praperadilan Kilvan, Ahli Pidana: Orang Bisa Tersangka Meski Tak Diperiksa
Ahli dari Universitas Trisakti, Effendy Saragih saat bersaksi di PN Jaksel. (Suara.com/Yasir).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti, Effendy Saragih mengatakan seseorang dapat ditetapkan sebagai tersangka meski belum diperiksa sebagai saksi. Hal itu disampaikan Effendy saat memberikan keterangan sebagai saksi ahli dalam sidang praperadilan Kivlan Zen di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (25/7/2019).

Menurutnya, penetapan status tersangka itu bisa dilakukan apabila polisi sudah mengumpulkan dua alat bukti.

"Selain keterangan saksi tadi misalnya barang bukti apakah terlapor bisa ditetapkan tersangka? Boleh. Walau belum pernah diperiksa," kata Effendy.

Effendy menjelaskan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) itu sendiri tidak diatur bahwa seseorang harus diperiksa dahulu sebagai saksi sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Jadi Saksi Ahli untuk Kivlan Zen, Ini yang Akan Disampaikan Sri Bintang

"Tidak ada kewajiban di KUHAP kalau mau memanggil tersangka harus diperiksa dulu sebagai saksi. Boleh, karena di KUHAP tidak diatur," jelasnya.

Untuk diketahui, dalam sidang sebelumnya empat saksi fakta yang dihadirkan tim kuasa hukum Kivlan Zen mengungkapkan adanya kejanggalan dalam proses penangkapan hingga penetapan status tersangka terhadap Kivlan Zen.

Salah satu saksi bernama Suta Widya yang merupakan kuasa hukum Kivlan Zen dalam kasus dugaan makar menuturkan awalnya pada tanggal 29 Mei 2019 lalu dirinya tengah mendampingi Kivlan Zen saat diperiksa di lantai 3, Gedung Direktorat Tindak Pindana Bareskrim Mabes terkait kasus dugaan makar.

Tiba-tiba, kata Suta, seusai pemeriksaan itu selesai datang sejumlah aparat kepolisian berpakaian bebas menghampiri Kivlan Zen dan membawanya ke Polda Metro Jaya. Setidaknya, kata Suta, ada sekitar lima mobil iringan-iringan membawa Kivlan Zen ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Saya di luar tidak ikut ke dalam," tutur Suta dalam persidangan Rabu (24/7) kemarin.

Baca Juga: Kuasa Hukum Optimis Hakim Akan Kabulkan Gugatan Praperadilan Kivlan Zen

Suta mengungkapkan ketika itu Kivlan Zen diperiksa dengan status sebagai tersangka kepemilikan senjata api ilegal. Padahal, Kivlan Zen, kata Suta tidak pernah terlebih dahulu diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.

"Kivlan zen tidak pernah diperiksa sebagai saksi. Ujuk-ujuk berstatus tersangka," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI